Dikutip dari laman purwakartakab.go.id, Bendungan Jatiluhur menenggelamkan sebanyak 15 Desa. Lalu penduduknya yang berjumlah sekitar 5.000 orang harus dipindahkan ke daerah sekitar bendungan dan sebagian lainnya pindah ke Kabupaten
Karawang.
Untuk kondisi sekarang, 15 desa yang tenggelam memang sedikit. Namun pada saat itu (tahun 1957) luas wilayah per desanya cukup besar (penduduknya sedikit) beda dengan sekarang.
Itulah sebabnya, Bendungan Jatiluhur membentuk waduk dengan genangan seluas ± 83 km2 dan keliling waduk ada 150 km. Lalu luas daerah tangkapan Bendungan Jatiluhur adalah 4.500 km2.
Daerah tangkapan (upper Citarum) meliputi wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Tol Getaci Sampai Ciamis Semakin Nyata: Ini Lokasi 7 Exit Tol dan 2 Rest Area yang Akan Dibangun
Di dalam Bendungan Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun.
Bendungan Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 240.000 hektar sawah (dua kali tanam setahun), air baku, air minum, budi daya perikanan, dan pengendali banjir.
Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, di kawasan Bendungan Jatiluhur juga terdapat banyak fasilitas rekreasi yang memadai.
Di kawasan Bendungan Jatiluhur pula, kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi milik PT Indosat, yang difungsikan sebagai alat komunikasi internasional.
2. Cirata