Fix, Tol Getaci Digarap Tahun Ini: Konglomerat Yusuf Hamka dan Martua Sitorus Turun Tangan

- 14 Januari 2023, 05:36 WIB
 Ilustrasi jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) lewat Garut. Konglomerat Yusuf Hamka dan Martua Sitorus turun tangan, Tol Getaci sudah ada kepastian, sudah ada pemenang konsorsium proyeknya dan akan mulai digarap tahun ini.
Ilustrasi jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) lewat Garut. Konglomerat Yusuf Hamka dan Martua Sitorus turun tangan, Tol Getaci sudah ada kepastian, sudah ada pemenang konsorsium proyeknya dan akan mulai digarap tahun ini. /Tangkapan layar Instagram/@pupr_bpjt/

DESKJABAR - Jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) akhirnya fix, sudah ada kepastian, sudah ada pemenang konsorsium proyeknya dan akan mulai digarap tahun ini (2023).

Jalan Tol Getaci yang menghubungkan provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan Jawa Tengah (Jateng) sudah sangat ditunggu kehadirannya oleh masyarakat Priangan Timur dan Cilacap.

Dikutip dari akun Instagram resmi BPJT PUPR @pupr_bpjt, Sabtu 14 Januari 2023 disebutkan, ruas Jalan Tol Getaci memiliki struktur geologi yang rumit dengan banyak batuan gunung, sehingga perlu penanganan khusus selama proses konstruksinya.

Dengan telah ditetapkannya pemenang pelelangan pengusahaan Jalan Tol Getaci, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan, pelaksanaan konstruksi dapat memiliki hasil yang berkualitas.

Baca Juga: Menteri PUPR dan Wagub Jabar Berharap Tol Getaci Selesai 2024: Ini Daftar Desa Dilalui, Dapat Ganti Untung

Baca Juga: Peringkat Universitas di Tasikmalaya, Ciamis, Garut Level Regional, Indonesia dan Asia: Siapa Tertinggi?

"Sesuai pesan Bapak Presiden Jokowi serta Menteri Basuki pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional," ujar Danang.

Menurut Danang pula, pembangunan Jalan Tol Getaci merupakan Proyek Strategis Nasonal (PSN) yang menjadi prioritas di era kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Jalan Tol Getaci merupakan Proyek Strategis Nasonal (PSN) yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN", katanya.

Jalan Tol Getaci yang memiliki total panjang 206,65 Km disebut-sebut jika sudah selesai nanti akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.

Konglomerat Yusuf Hamka dan Martua Sitorus di balik proyek Jalan Tol Getaci

Di balik pembangunan Jalan Tol Getaci, terdapat dua nama konglomerat Indonesia. Hal ini terlihat dari daftar perusahaan atau grup usaha di proyek ini.

Antara lain terdapat Yusuf Hamka dan Martua Sitorus. Yusuf Hamka dikenal sebagai konglomerat jalan tol Indonesia. Ia masuk dalam proyek Jalan Tol Getaci melalui Jasa Sarana yang juga berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat.

Baca Juga: Peringkat Universitas di Cirebon-Indramayu-Kuningan-Majalengka, Level Lokal, Nasional, Asia: Siapa Tertinggi?

Sedangkan Martua Sitorus, seorang pengusaha perkebunan sawit pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group. Berdasarkan data yang dikutip dari Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar.

Nilai investasi proyek Jalan Tol Getaci sebesar Rp 56,20 Triliun dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC)

Di konsorsium JGC sebagaimana laporan PT Jasa Sarana 2021, pemegang saham antara lain PT Jasa Marga : 32,5%, PT Daya Mulia Turangga : 13,38%, PT Gama Grup : 13,38%, PT Jasa Sarana : 0,75%, PT Waskita Karya : 20%, PT Pembangunan Perumahan : 10%, dan PT Wijaya Karya : 10%

Nama perusahaan BUMN seperti Jasa Marga, PT PP, Waskita, dan Wijaya Karya adalah perwakilan dari BUMN. Sedangkan dari sektor swasta ada PT Daya Mulia Turangga, PT Sarana dan PT Gama Grup.

Dalam proyek jalan Tol Getaci, Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana. Sedangkan Martua Sitorus masuk melalui PT Gama Group.

Baca Juga: Terasering Panyaweuyan, Tempat Wisata Hits dan Viral di Majalengka: Pesona Kebun Sayur di Kaki Gunung Ciremai

Pembangunan jalan Tol Getaci pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian, yakni Tahap 1 Gedebage - Tasikmalaya (95,52 km), dan konstruksinya ditargetkan selesai 2024.

Selanjutnya Tahap 2 dari ruas Tol Tasikmalaya - Cilacap (111,13 km) yang mulai digarap pada tahun 2027 (jeda dulu 3 tahun) dan diperkirakan selesai tahun 2029.

Jalan Tol Getaci yang membentang dari Gedebage (Bandung)-Tasikmalaya-Cilacap lewa Garut itu akan memiliki 10 simpang susun (SS) untuk akses keluar masuk kendaraan, yaitu:

  1. SS Majalaya
  2. SS Nagrek
  3. SS Garut Utara
  4. SS Garut Selatan
  5. SS Singaparna
  6. SS Tasikmalaya
  7. SS Ciamis
  8. SS Banjar
  9. SS Patimuan
  10. SS Cilacap

Wagub Jabar: Mobilitas di jalur Selatan sangat membutuhkan solusi

Sebelumnya Selasa 10 Januari 2023 di Bandung, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan kekhawatirannya soal kelanjutan pembangunan Jalan Tol Getaci.

Baca Juga: Tempat Wisata Murah Meriah di Kota Tasikmalaya: Datanglah ke Galura Citanduy Batu Bangkong

Menurut dia, progres Jalan Tol Getaci tak menggembirakan. Bahkan dari informasi yang diperolehnya, sejumlah investor banyak yang mundur dan menyisakan satu peminat saja.

"Semoga saja tidak benar, karena katanya 4 atau 5 investor yang sudah berkomitmen mengundurkan diri, memang ada satu lagi tapi ini juga katanya belum ada dana untuk aksi," ujar Uu.

Uu Ruzhanul Ulum mendesak pemerintah pusat agar benar-benar memberikan atensi atas proyek infrastruktur jalan bebas hambatan khususnya Gedebage-Tasikmalaya yang dulu dikenal dengan Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya).

"Saya minta pada pemerintah pusat, tolong dong perhatikan jeritan masyarakat Jawa Barat bagian timur. Mobilitas di jalur selatan itu sangat membutuhkan solusi", kata Uu.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Instagram @pupr_bpjt Sumber Lain


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah