DESKJABAR – Galura Citanduy Batu Bangkong di Kampung Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat adalah destinasi wisata baru yang murah meriah dan mendadak viral dan hits.
Jaraknya tidak jauh hanya 4,5 km dari Mesjid Agung Pusat Kota Tasikmalaya. Galura Citanduy Batu Bangkong, menyuguhkan pesona alam hamparan batu hitam muntahan gunung berapi ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.
Bebatuan itu menggelatak begitu saja di pinggiran sungai Citanduy. Ukurannya beraneka macam mulai dari sebesar kepalan anak bayi hingga sebesar gajah bengkak yang sedang bunting.
Karena ada batu yang mirip wujud bangkong (katak), daerah itu juga disebut Batu Bangkong. Sebenarnya, ada lagi batu pengantin karena menyerupai tempat duduk pengantin.
"Namun sayang (batu pengantin) sudah lama hilang terseret arus air sungai Citanduy saat banjir bandang", jelas Asep M Tamam, tokoh masyarakat setempat kepada DeskJabar.com beberapa waktu lalu.
Aneka ukuran bebatuan ditambah gemericiknya aliran Sungai Citanduy yang terdengar jelas di telinga, sungguh menambah eksotisnya Galura Citanduy Batu Bangkong, Kota Tasikmalaya. Pengunjung akan betah berlama-lama meski hanya sekedar berfoto selfie ria.
Menurut Asep M. Tamam, Galura Citanduy Batu Bangkong dikelola oleh warga setempat secara swadaya. Setiap hari Minggu dan libur, banyak warga lokal Kota Tasikmalaya yang sengaja datang ke sana.
"(Kelak) akan ada jalur bantaran sungai Citanduy di sisi kanan sepanjang 2 km dengan lebar 3 hingga 5 meter. Jalur ini akan dijadikan trek joging atau sepeda", ungkap Asep M Tamam.