DESKJABAR - Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022, diikuti dengan kenaikan tarif jasa angkutan umum.
Bahkan pasca kenaikan BBM subsidi dan non subsidi disambut penolakan keras dari berbagai kalangan masyarakat.
Di sejumlah wilayah kenaikan harga BBM disambut dengan aksi turun ke jalan mahasiswa.
Hingga di media sosial beragam cuitan mengomentari kenaikan BBM bermunculan.
Cuitan yang berisi komentar kenaikan BBM itu di bandingkan dengan harga BBM di sejumlah negara dan minyak dunia.
Cuitan di media soasial mematahkan alasan pemerintah menaikan BBM dan dianggap tidak logis.
Halnya akun @aindraku yang dikutip Minggu 4 September 202.
"RON 95 (kualitas di atas Pertamax) di Malaysia harga RM2.05 atau Rp6.642/liter. Jauh lebih murah dari Pertalite di Indonesia pdhl kualitasnya di bawah (RON 90)," tulis akun @aindraku.
Pemilik akun @aindraku diketahui sebagai konselor dan politisi PKS itu.