Mau Naik Angkutan Umum Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, Lihat Manfaatnya di Sini, Perubahan Jadwal Tidak Ngetem

- 26 Juli 2022, 07:18 WIB
Naik angkutan umum tak bisa dilepas dalam aktivitas sehari hari dan sangat dibutuhkan masyarakat
Naik angkutan umum tak bisa dilepas dalam aktivitas sehari hari dan sangat dibutuhkan masyarakat /Budi S Ombik/Deskjabar.com/

 

DESKJABAR - Naik angkutan umum tak bisa dilepas dalam aktivitas sehari hari.

Angkutan umum adalah pendukung dalam berkegiatan, baik untuk bepergian ke tempat kerja atau lokasi lainnya.

Sarana angkutan umum pun adalah sarana yang dibutuhkan masyarakat, tak terkecuali menengah ke atas atau bawah.

Jenis angkutan umum yang akrab dengan masyarakat umumnya kendaraan roda empat. Dia bisa Angkot, Elf, Bus hingga motor.

Baca Juga: KASUS Bully Reaksi dan Tinjauan Psikologi, Bisakah Perempuan Menjadi Pengganggu Juga? Siapa Targetnya

Untuk kendaraan angkutan umum Elf misalnya trayek Majalaya - Kebon Kalapa Bandung penumpang bisa berbangga hati.

Selain kini tidak ada lagi istilah banyak ngetem atau menunggu penumpang di setiap tempat, namun sudah ada perubahan jadwal keberangkatan.

Perubahan jadwal keberangkatan ini membawa dampak terhadap pemerataan jumlah penumpang dan hasil finansial.

Pada umumnya setiap satu unit Elf, sopir dibebankan setoran antara Rp 150.000 hingga Rp 200.000 lebih.

Baca Juga: PENYEBAB SUHU DINGIN Hari Ini 2022, Padahal di Eropa dan AS Sedang Dilanda Gelombang Panas Parah

Dalam setiap rit atau PP (pulang pergi) Majalaya-Kebon Kalapa Bandung, menghabiskan bahan bakar solar Rp 150.000

"Itu tergantung tahun kendaraan Elf ada yang irit, ada yang boros solar," ucap salah seorang supir Elf yang tidak mau disebut namanya.

Begitupun dalam setoran, setiap Elf, kata supir tadi, jumlah setoran beragam.

"Itu juga ditentukan dengan tahun pembuatan Elf yang dioperasikan," ucapnya lagi.

Di sisi lain pengakuan dari salah seorang penumpang Elf yang sering memanfaatkan jasa angkutan.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Kota Cimahi dan KBB Selasa, 26 Juli 2022 Lengkap dengan Persyaratan

Menurut bu Tuti (47) warga Talun, Desa Tanggulun Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung setiap hari dirinya memanfaatkan jasa angkutan Elf ke Bandung.

"Saya kan berjualan keliling di Bandung jelas setiap hari memanfaatkan jasa angkutan Elf," kata bu Tuti.

Diakuinya, bu Tuti setiap hari pergi ke Kebon Kalapa Bandung pukul 07.00 WIB.

Sekarang ke Kebon Kalapa Bandung hanya butuh waktu satu jam dengan menumpang Elf.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

"Sebelumnya bisa dua jam lebih dan saya harus berangkat jam 06.00 WIB," tambahnya.

Lamanya perjalanan, kata bu Tuti, disebabkan Elf menunggu penumpang hingga penuh. Temannya pun, tambahnya, bisa mencapai satu jam lebih.

Tarif yang ditentukan, ucap bu Tuti, dari Majalaya-Kebon Kalapa Bandung Rp 10.000 per orang.

Hal lain disebutkan sejak adanya perubahan jadwal keberangkatan Elf, baik dari Majalaya-Kebon Kalapa Bandung atau sebaliknya, tidak ada lagi ngetem di sembarang tempat.

Baca Juga: RUMAH TUSUK SATE, Benarkah Tempat Kumpul Jin Jahat , Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

"Jadi sistim sekarang saling dorong dengan perbedaan waktu 10 menit dari keberangkatan pertama," kata calo Elf yang juga tidak mau disebutkan namanya.

Perubahan jadwal ini, lebih mengarah ke pemerataan penumpang dan pendapatan setiap supir atau pengemudi.

Sementara pengakuan dari seorang supir Elf menuturkan dengan perubahan jadwal keberangkatan, tidak ada lagi istilah berangkat semaunya.

"Nya istilahna mah nyodok tapi tetep we kudu neangan penumpang di jalan da kudu setor (ya istilahnya nyodok tapi tetap harus ngetem mencari penumpang untuk biaya setor dan perjalanan)," kata mang Ade supir Elf.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Namun setelah ada perubahan jadwal, tambah mang Ade, tidak ada lagi istilah rebutan penumpang tapi saling dorong.

"Artinya setiap keberangkatan Elf yang pertama dan selanjutnya selisih waktu 10 sampai 15 menit sekali," ucapnya lagi.

Dengan adanya perubahan jadwal ini, tutur mang Ade, hasil yang didapat bisa dirasakan dan perbedaan dengan sebelumnya sangat berarti.

"Intinya tergantung nasib tapi yang dirasakan lumayan ada buat dapur," tuturnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah