Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengakui ada perbedaan keterangan tersebut.
Namun Ahmad Ramadhan menyebut bahwa perbedaan itu karena ada perkembangan hasil penyelidikan.
Menurutnya tak ada keterangan berbeda, hanya saja dari hasil penyelidikan ada perkembangan terbaru.
Tak sulit seperti kasus Subang
DR Heri Gunawan menyatakan mengungkap kasus penembakan Brigadir J itu sangat mudah karena TKP nya sudah jelas, orang orangnya juga ada disitu dan jelas, saksi matanya jelas.
"Saya rasa kasus ini bisa dapat segera terungkap karena sudah terang benderang baik locus delicti nya maupun saksi saksi dan juga pelakunya, tidak sesulit kasus Subang yang tidak ada saksi mata sehingga kesulitan mengungkapnya," ujarnya.
Heri Gunawan yang biasa bergelut menangani kasus seperti itu menyebutkan bahwa hasil otopsi akan menjawab semuanya, apa yang menyebabkan kematian, apa saja luka lukanya.
"Kalau pihak keluarga menyebut ada luka sayatan berarti bukan tembak menembak tapi bisa saja berkelahi, atau bisa saka disiksa, lalu setelah itu bisa saja ditembak dari jarak dekat," ujarnya.
Menurut Heri Gunawan, kalau pun memang ada bekas tembakan sebanyak 5 kali, itu bisa dilakukan dari jarak dekat. "Katanya tembak menembak, Brigadir J menembak 7 kali masa tidak ada satupun yang kena, lalu pelaku menembak 5 kali semuanya kena, ini kan menjadi salah satu kejanggalan," ujarnya.
Dari itulah menurut Heri Gunawan untuk mengungkap kasus ini memang kesungguhan pihak kepolisian saja mengungkapnya. Memang ini berhubungan dengan petinggi kepolisian, namun apakah dengan kasus seperti ini akan mengorbankan institusi Polri?