5 Fakta Kontroversial Kasus Subang, Adanya Pengakuan Salah Satu Saksi Masih Diragukan Kuasa Hukum Yosef

- 4 Juli 2022, 02:45 WIB
Beberapa Fakta terbaru kasus Subang saat proses Penyidikan beberapad wkatu lalu masih diragukan
Beberapa Fakta terbaru kasus Subang saat proses Penyidikan beberapad wkatu lalu masih diragukan /Deskjabar/Dikki Wahyudi/

DESKJABAR - Ada 5 fakta kasus Subang yang diakui Danu yang diduga akan menyelamatkannya, setelah pembuktian siapa pelaku pembunuhan Ibu dan anak masih belum terungkap hingga hari ini.

Danu sebelumnya pernah mengeluarkan pengakuan kontroversial. Dirinya mengutarakan pernah diminta bantuan oleh oknum Banpol masuk ke rumah TKP kasus Subang.

Bahkan Danu juga mengatakan sempat diminta tolong untuk masuk ke mobil Alphard dimana mayat kedua korban kasus Subang ditemukan oleh oknum Banpol Polsek Jalan Cagak Subang.

Update pengakuan Danu pada waktu itu sempat menjadi perbincangan masyarakat bahkan menjadi informasi terbaru yang cukup ramai di media sosial.

Danu mengakui kejadian tersebut adalah pada saat satu hari setelah korban kasus Subang yaitu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu atau Amel ditemukan telah meninggal pada 18 Agustus 2021 yang lalu.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru, Ahli Forensik dr Hastry Bicara Blak-blakan, Polisi Forensik Sampai Alami Stres

Namun pengakuan Danu yang menjadi update terbaru saat itu, melahirkan keraguan publik atas kesaksian Danu tersebut, lantaran fakta hingga saat ini tak ada satupun oknum Banpol yang bersuara atas kesaksian Danu waktu itu.

Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat juga meragukan kebenaran keberadaan sosok Banpol pada kejadian kasus Subang, ada atau hanya karangan Danu saja.

Beberapa fakta tentang Danu dalam kasus Subang, yang dikutip DeskJabar.com dari kanal YouTube Misteri Mbak Suci yang selalu melakukan update info terbaru mengenai kasus Subang, berjudul ‘FAKTA BARU TERUNGKAP... KENAPA DANU BARU UTARAKAN SEKARANG DAN KENAPA TIDAK DI AWAL?.

5 fakta kasus Subang yang diakui oleh Danu:

  1. Danu memasuki TKP kasus Subang padahal saat itu telah diberi police line.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh Mbak Suci pada salah satu video updatenya di kanal Yoututbenya, Danu menceritakan bahawa pada tanggal 19 Agustus 2021 (sehari setelah kejadian pembunuhan), pada malam harinya dia masuk ke TKP yang telah dibatasi oleh garis polisi.

Danu mengaku dirinya masuk TKP diminta untuk memasang lampu, lampu sebelumya tidak menyala karena ada masalah konsleting.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Ada Saksi Sedang Dibidik Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo: Sudah Mengarah ke Tersangka

 

  1. Temuan puntung rokok yang diduga bekas Danu di TKP kasus Subang.

Menjadi perbincangan publik jika dalam menangani kasus Subang, salah satu update terbaru saat itu adalah pihak kepolisian menemukan barang bukti puntung rokok di TKP yang menurut penyelidikan saat itu diduga bekas Danu.

Menjawab dugaan tersebut, dikemudian hari, Danu mengakui bahwa puntung rokok yang ditemukan penyidik kepolisian adalah puntung rokok bekas dirinya.

Dalam update terbaru perkembangan kasus Subang pada waktu itu, Danu sendiri mengaku kala itu dia sempat menghabiskan sebatang rokok kemudian puntungnya dibuang begitu saja di sekitar TKP, saat itu Danu tidak berpikir hal tersebut dapat menjadi barang bukti bagi pihak kepolisian.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Achmad Taufan Mengklaim Danu Bukan Pelakunya, Kompolnas dan Polda Jabar Gelar Perkara   

 

  1. Tidak dapat masuk lewat pintu depan TKP kemudian masuk lewat belakang

Pada malam ketika Danu merokok, dirinya mengaku melihat sosok polisi yang sedang memegang kunci rumah TKP kasus Subang dan mencoba membuka pintu depan namun gagal.

"Harus di dalam rumah,” ujar Danu kepada petugas dari kepolisian tersebut.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Ada Saksi Dibidik Polda Jabar, Danu, Yosef dan Yoris AMAN Dalam Kasus Pembunuhan Subang?

 

  1. Keberadaan sidik jari Danu pada mobil Alphard.

Danu pun mengaku masuk ke dalam mobil Alphard yang mana merupakan tempat korban pertama kali ditemukan, disuruh untuk masuk

Danu mengakui jika saat itu dia tidak sama sekali menggunakan sarung tangan seperti halnya yang digunakan oleh polisi, sehingga sidik jari dirinya ada di mobil Alphard dan TKP kasus Subang.

  1. Kuras bak mandi bekas memandikan korban kasus Subang.

Salah update terbaru dari kasus Subang saat itu yang juga menyudutkan saksi Danu bahkan menjadi bahan perbincangan publik atau di media yaitu ditemukannya sidik jari Danu di kamar mandi TKP.

Menurut Danu, saat itu dirinya sedang berada di SMK yang terletak di seberang rumah TKP. Pada saat itu dia sempat disuruh oleh seseorang yang disebut sebagai polisi atau saat ini sering dikatakan dengan nama banpol. Danu diminta untuk menguras bak mandi TKP kasus Subang.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Arah Tim Khusus Jelas, Ada Saksi Sedang Dibidik Polda Jabar, Achmad Taufan Danu Bukan Pelakunya

 

Pelaku lihai berlindung?

Dugaan adanya kelihaian berlindung dari pelaku kasus Subang, sehingga update terbaru hari ini masih belum bisa mengungkap siapa pelaku sebenarnya pembunuh ibu dan anak ini.

Anjas salah satu youtuber yang sering memberikan update terbaru kasus Subang memberikan beberapa kesimpulannya mengenai adanya sosok Banpol dalam perjalanan kasus Subang.

"Yosef sendiri telah mengakui bahwa oknum Banpol yang ramai dibicarakan itu ada", imbuh Anjas dalam update di kanalnya.

Dalam kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul "AKHIR PENETAPAN KA5US SUBANG !! YOSEP K0NFR0NTAS1 DANU LANGSUNG !!", yang dikutip DeskJabar.com, Anjas mencoba meberikan pandangan pernyataan Yosef yang dikutipnya dari kanal Youtube Koin Seribu 77.

Baca Juga: Kronologi Achmad Taufan Jadi Kuasa hukum Danu dalam Kasus Subang, Mengingatkan Danu Bukan Pelakunya, Menangis

Anjas di Thailand, salah seorang pemerhati kasus Subang yang sering memberikan update terbaru dari kasus pembunuh ibu dan anak ini
Anjas di Thailand, salah seorang pemerhati kasus Subang yang sering memberikan update terbaru dari kasus pembunuh ibu dan anak ini YouTube Anjas di Thailand

Benarkah sosok Banpol berhubungan dalam kasus Subang?

Mengenai adanya pengakuan Danu yang mengklaim disuruh oleh Banpol untuk membersihkan kamar mandi di TKP saat sehari setelah kejadian atau tepatnya Kamis 19 Agustus 2021, pandangan Anjas itu bisa saja merupakan kemalasan dari oknum Banpol tesebut.

Begitu juga dengan persitiwa Danu diminta untuk masuk ke dalam mobil Alphard tempat ditemukannya jasad Tuti Suhartini dan Amel, lagi-lagi Anjas mengatakan hal yang sama karena kemalasan oknum Banpol.

Menurut Anjas, Berdasar informasi terbaru waktu itu, dari video yang dikirimkan Kades Jalancagak kepadanya, saat malam hari di tanggal 18 Agustus 2021 setelah selesai identifikasi, oknum Banpol tersebut disuruh atasannya untuk memindahkan mobil Alphard dari rumah TKP kasus Subang ke Polsek Jalancagak.

Pada malam itu tidak ada orang dan si Banpol merasa takut sendirian, makanya mengajak seseorang yang ada di TKP yaitu Danu masuk ke mobil Alphard.

Baca Juga: KASUS SUBANG, dr Hastry: Rambut Tercecer Jenazah Saya Ambil, Bukti Ini Tidak Butuh Pengakuan

 

Menurut Anjas, Jika benar kejadiannya seperti itu, maka ada ketakutan jika kasus Subang akan terbongkar maka kelemahan-kelemahan penyidik akan terbongkar pula.

"Misalnya mengenai SOP yang tidak dijalankan, kemudian juga mengenai kelemahan-kelemahan yang tidak begitu cukup dalam menyelesaikan kasusnya,” tegas Anjas.

Mengenai adanya kesalahan, Anjas berasumsi, itu hal adalah hal wajar karena manusia tidak ada yang sempurna. Dia juga mengakui jika daerah punya level kemampuan masing-masing yang bias saja berbeda.

“Yang paling penting, jika memang ada yang salah dalam SOP seharusnya berjiwa besar saja diakui bahwa itu memang salah, daripada dibiarkan begitu saja,” sambung Anjas.

Anjas berpendapat adanya informasi terbaru dalam kasus Subang saat itu, yaitu mengenai isu Banpol tidaklah menjadi hal fundamental keterlibatan dia dalam pengungkapan pembunuh ibu dan anak ini, karena berhubungan dengan identifikasi (bukan bagian dari pelaku).

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Inilah yang Membuat Yosef Kesal Terhadap 4 Saksi, Danu Angkat Bicara

Anjas menegaskan pula, namun tetap harus diakui jika oknum Banpol tersebut telah melakukan hal yang tidak mengkuti SOP karena kemalasannya tadi.

“Yang bahaya kesalahan SOP oknum Banpol itu justru dipakai oleh orang-orang tertentu, yang kemungkinan besar dia adalah bagian dari pelakunya untuk menyelamatkan atau berlindung dan ternyata strategi ini berhasil", ujar Anjas.

"Buktinya sampai sepuluh bulan kasus Subang ini masih belum terungkap, karena mereka (pelaku) tahu kelemahan-kelemahan penyidik, itu dipakai untuk berlindung, di-blowup untuk menyelamatkan mereka,” kata Anjas.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand YouTube MISTERI MBAK SUCI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah