MENGUAK KASUS SUBANG, Saksi Ini Lihat Alphard Hitam Slip di Rumput di Halaman Rumah TKP Sekitar Pukul 6.00

- 10 April 2022, 14:40 WIB
Seorang warga Kampung Ciseuti bernama Ajat sempat melihat mobil Toyota Alphard yang bagasinya menjadi tempat penyimpanan kedua jenazah korban pembunuhan, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, bergerak dan sempat slip di halaman rumah di Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021 sekitar pukul 6.00..
Seorang warga Kampung Ciseuti bernama Ajat sempat melihat mobil Toyota Alphard yang bagasinya menjadi tempat penyimpanan kedua jenazah korban pembunuhan, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, bergerak dan sempat slip di halaman rumah di Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021 sekitar pukul 6.00.. /YouTube SUBANG HIJAU(JACK)/

DESKJABAR - Menjelang 8 bulan penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, tim penyidik Polda Jabar masih bekerja keras mengungkap tersangka yang berperan sebagai dalang, pembunuh, dan orang yang turut membantu aksi tersebut.

Hingga pekan ini, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan bahwa tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar telah memeriksa total 121 saksi.

Kategori saksi tersebut antara lain saksi dari keluarga, saksi yang saat itu melintas, saksi untuk menentukan alibi, saksi lain yang tidak berhubungan dengan peristiwa tapi diambil keterangannya, dan saksi ahli.

Baca Juga: INFO MENGEJUTKAN KASUS SUBANG, Ada Saksi Melihat Terduga Pelaku? Penumpang Angkot Lihat Alphard Mundur di TKP

Berikut ini adalah keterangan tiga saksi yang pada 18 Agustus 2021, melintas rumah TKP tersebut atau yang berada dekat dengan lokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. 

Mereka adalah:

- Ketua RT setempat, Dede;

- Warga Kampung Ciseuti bernama Ujang Suparman yang didatangi Yosep pertama kali;

- Warga Kampung Ciseuti bernama Ajat yang kebetulan melihat mobil Alphard bergerak menuju rumah TKP dan sempat slip di rumput halaman rumah.

Jejak digital keterangan tiga saksi tersebut tersimpan dalam video di kanal YouTube Heri Susanto berjudul 'Para Saksi mata kasus pembunuhan sadis di jalancagak eps 6' yang tayang 7 bulan lalu. 

Dalam video tersebut, Heri Susanto mewawancarai ketiga warga yang menjadi saksi tersebut.

Video itu kemudian ditayangkan ulang di kanal YouTube SUBANG HIJAU(JACK) dengan judul 'Mobil pindah posisi kenapa tidak curiga?||ada apa?' pada 7 April 2022.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Misteri BMW di Rumah TKP Kasus Subang Terungkap, Ini Alasan Tidak Bisa Diambil

Menurut keterangan Ketua RT setempat, Dede, saksi pertama yang didatangi Yosep adalah Ujang Suparman. Warganya itu kemudian melapor ke dia.

Menurut Ujang Suparman, pada 18 Agustus 2021, ia dihampiri Yosep.

"Saat itu saya lagi ngasah parang kedatangan Pak Yosep. 'Pak Ujang, Pak Ujang, pang ningalkeun bumi abdi, berantakan (Pak Ujang tolong lihat rumah saya berantakan)," kata Ujang menirukan seruan Yosep.

Yosep lalu berlari ke rumahnya diikuti Ujang Suparman. Tatkala Yosep masuk ke dalam rumah, Ujang tidak berani masuk dan hanya berdiri di luar rumah melihat kondisi dalam rumah berantakan.

Ujang lalu lari ke belakang dan kaget melihat ada darah di belakang mobil.

"Terus mapay deui tatanjakan sakeudik, darah wungkul (terus jalan lagi nanjak sedikit, darah semua), astagfirullah," ucap Ujang.

Ujang terus berjalan ke belakang. Karena kebetulan pintu belakang terbuka, ia juga melihat ceceran darah segar.

"Seeur darah teh, otomatis abdi reuwas (banyak darah, otomatis saya terkejut)," ucap Ujang.

Saat itu, Ujang berteriak kepada Yosep yang masih ada di dalam rumah bahwa ia akan melapor ke Ketua RT, yaitu Dede. Lalu, ia berlari ke rumah Ketua RT.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Tak Mungkin Korban Meninggal Karena Hal Gaib, Praktisi Hukum: Buktikan Pelaku Ada

"Abdi mah laporan ke Pak RT, tos laporan tos teu terang naon-naon deui, da langsung didamel tea abdi mah (Saya lapor ke Pak RT, setelah lapor tidak tahu apa-apa lagi, karena saya langsung kerja," tutur Ujang.

Menurut Dede, setelah mendapat laporan itu, ia melihat Ujang berlari menyusuri jalan. Kebetulan di prapatan jalan ada anak-anak muda, mereka kemudian ke rumah Yosep.

"Ari abdi mah ku lantaran muter jalan kebon, datangna rada telat (karena saya memutar melalui jalan kebun sehingga datang agak telat)," ucap Dede.

Saat Dede sampai di rumah Yosep, sudah ada banyak anak-anak muda di sana.

Karena berdasarkan informasi Ujang ada banyak darah di belakang, Dede pun melihat ke belakang rumah TKP dan ikut menyaksikan banyak darah.

Ia kemudian melihat bagian bawah Alphard karena posisi mobilnya tidak beraturan dan melihat tetesan darah.

Saat itu, ada anak-anak muda, yaitu Dadar dan Gogo, yang melapor kepada Dede bahwa mereka melihat kaki di mobil.

Dede lalu menyuruh warga untuk diam dulu dan tidak mengambil tindakan apa-apa karena ia hendak melapor ke Polsek.

Baca Juga: EKSKLUSIF Kasus Subang, 6 Bulan Lebih Hidup Terlunta-lunta, Rohman Hidayat Ungkap Permintaan Yosep

Ketika turun dari rumah TKP ke jalan, kebetulan ada warga, Wawan, yang lewat. Dede lalu meminta tolong agar diantar ke kantor Polsek untuk melaporkan soal darah dan kaki di mobil Alphard.

"Pas saya sampai di Polsek, mobil dari Polsek sudah mau keluar," ucap Dede yang menduga polisi sudah mendapat laporan dari Yosep.

Oleh karena itu, ia pun lalu ikut mobil polisi kembali ke rumah TKP.

Saat itu, Dede melihat polisi memasang garis polisi.

Kebetulan melintasi rumah TKP

Warga Kampung Ciseuti, Ajat mengatakan, pagi itu ia hendak membeli bubur saat melintas di dekat rumah TKP./YouTube Heri Susanto
Warga Kampung Ciseuti, Ajat mengatakan, pagi itu ia hendak membeli bubur saat melintas di dekat rumah TKP./YouTube Heri Susanto

Sementara itu, warga Kampung Ciseuti bernama Ajat adalah yang melihat mobil Alphard bergerak.

Ajat saat itu hendak membeli bubur dan kebetulan melewati rumah TKP.

Secara spontan, Ajat melihat mobil Alphard itu bergerak dari jalan ke atas menuju rumah TKP.

Berhubung posisi mobil bergerak ke atas, Ajat hanya melihat sepintas. 

Ketika ditanya Heri Susanto, apakah Ajat melihat orang yang mengendarai Alphard hitam itu, ia menggelengkan kepala.

"Jam berapa?" tanya Heri Susanto. 

"Sekitar tabuh genapan (sekitar jam 6 pagi)," ucap Ajat.

Baca Juga: Rumah TKP Kasus Subang Jadi Rumah Hantu? Dijual atau Ditempati? 6 Bulan Tak Bisa Pulang, Ini Keinginan Yosep

Ajat juga sempat melihat Alphard hitam itu mengalami slip di rumput di halaman rumah TKP.

"Slip dina jukut (slip di rumput)," kata Ajat. 

Akan tetapi, karena tujuan Ajat memang hendak membeli bubur, maka ia tidak begitu memperhatikan dan terus berlalu untuk membeli bubur.

Demikian antara lain keterangan tiga saksi yang pada tanggal 18 Agustus 2021, kebetulan melintas rumah TKP tersebut atau yang berada dekat dengan lokasi.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Heri Susanto YouTube SUBANG HIJAU(JACK)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah