Pasar Buhun Selawangi SINGAPARNA TASIKMALAYA Hadirkan Makanan Jadul yang Bikin Generasi Z Terperangah

- 27 Februari 2022, 12:45 WIB
Salah satu spot tempat selfie di Pasar Buhun Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi Singaparna Tasikmalaya yang baru dibuka pada Minggu 27 Februari 2022
Salah satu spot tempat selfie di Pasar Buhun Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi Singaparna Tasikmalaya yang baru dibuka pada Minggu 27 Februari 2022 /Budi Saefudin/deskjabar

DESKJABAR- Di Singaparna Tasikmalaya tepatnya di Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi Tasikmalaya ada hal yang unik baru saja dibuka pada Minggu 27 Februari 2022.

Namanya Pasar Buhun. Jadi kalau anda lagi main ke Singaparna Tasikmalaya, mampirlah ke Pasar Buhun yang ada di Desa Selawangi pasti tertarik. Dibuka tiap hari Minggu.

Di Pasar Buhun banyak hal unik dan bikin terperangah generasi Z. Seperti makanan jadul khas Singaparna Tasikmalaya, tiba tiba menjelma yang sebelumnya tidak ada dalam kehidupan generasi Z.

Baca Juga: BERITA tentang RUSIA dan UKRAINA, Sekitar 153 WNI Terjebak, Pemerintah RI Siapkan Evakuasi

 

Begitu juga beberapa souvenir dan juga kuliner buhun hasil kreasi warga desa tersebut juga ada beberapa tempat selfie dengan ornamen dari bambu khas Singaparna Tasikmalaya menjadi daya tarik Pasar Buhun.

Menurut Kepala Desa Selawangi Kecamatan Sariwangi Singaparna Tasikmalaya, Aha Nugraha kegiatan Pasar Buhun itu diadakan dalam rangka menjaga dan melestarikan makanan juga sovenir khas daerah, digelar kegiatan Pasar Buhun.

Bahkan kegiatan Pasar Buhun pun dijadikan ajang meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.

Demikian kata Aha Nugraha di sela sela pembukaan Pasar Buhun, Minggu 27 Februari 2022 kepada Deskjabar.com.

Disebutkan wilayah Desa Selawangi, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi khas yang tidak dimiliki tempat lain.

"Selain makan kampung seperti ganyol (sejenis ubi jalar), talas dan lainnya juga potensi wisata mumpuni," kata Aha Nugraha.

Disebutkan, Pasar Buhun merupakan kegiatan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan makan buhun dan sovenir yang nyaris punah.

"Anak muda sekarang tidak mengenal namanya awug, antewor, katimus, guik dan lain sebagainya," ucapnya.

Aktivitas masyarakat di Pasar Buhun Desa Selawangi Sariwangi Singaparna Tasikmalaya
Aktivitas masyarakat di Pasar Buhun Desa Selawangi Sariwangi Singaparna Tasikmalaya Budi Saefudin/DeskJabar

Baca Juga: Hati-Hati Para Wanita! Akibat Bahaya Perbuatan Namimah, Lebih Kejam Dari Ilmu Sihir, Kata Ustadz Abu Humairoh

Makanan itu adalah makanan buhun yang sulit dicari. Lewat Pasar Buhun inilah, tambahnya, makanan itu dijajakan untuk dijual.

Keunggulan pasar buhun, bukan hanya menampilkan makanan Sunda tempo dulu, juga memperkenalkan Desa Selawangi sebagai desa wisata.

"Kami memiliki tempat camping garound yang mengedukasi budaya buhun pula," Ucap Aha.

Yadi Mulyadi, Ketua Pokdarwis ( Kelompok Sadar Wisata) yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Pasar Buhun menuturkan, kegiatan serupa adalah bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap ciri khas wilayah.

"Kami apresiasi itu dengan menggelar Pasar Buhun," kata Yadi Mulyadi.

Disebutkan, dengan digelarnya Pasar Buhun yang menjual jajanan kampung buhun, diharapkan bisa mendongkrak ekonomi warga.

"Terutama warga Desa Selawangi yang memiliki keistimewaan mengolah makanan buhun,"ucapnya lagi.

Disamping itu, tambahnya, Desa Selawangi akan dijadikan desa destinasi wisata.

"Hal ini terbukti dengan telah dibangunnya camping garound," tuturnya lagi.

Dikatakan, ini sebagai wujud nyata pemerintah desa yang bahu membahu membangun wilayah di berbagai sektor.

Hal senada dikatakan Ajid Muslim, Koordinator Pengrajin Pasar Buhun.

Menurutnya, kegiatan yang digagas bersama komponen masyarakat sehingga terciptanya Pasar Buhun adalah sebagai wadah perajin untuk menjual hasil kreasinya.

Sejumlah pengunjung yang berjubel memenuhi stan di Pasar Buhun Selawangi Kecamatan Sariwangi Singaparna Tasikmalaya
Sejumlah pengunjung yang berjubel memenuhi stan di Pasar Buhun Selawangi Kecamatan Sariwangi Singaparna Tasikmalaya Budi Saefudin/DeskJabar

Baca Juga: BACA 2 AYAT Ini Sebelum Tidur, Rezeki Lancar, Kebutuhan Dicukupi dan Musibah Dijauhkan, Kata Ustadz Rizqi

"Hasil buah tangan para pembuat sovenir ini bisa ditampung dan diperkenalkannya," kata Ajid Muslim.

Ditambahkan, sampai saat ini sudah ada yang bersedia menampung hasil kerajinan tersebut.

"Seperti pembuatan baki dari bambu, gelas dari bambu serta sovenir lainnya," ucapnya lagi.

Kegiatan Pasar Buhun digelar setiap hari Minggu.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah