Saat itu lah dari jendela kaca yang sebagian terbuka, saksi sopir angkot melihat secara sepintas siapa yang mengemudikan mibil milik korban tersebut.
Anjas menduga sejak awal kesaksian sopir angkot itu sudah diberikan kepada tim penyidik sejak awal kasus Subang atau beberapa hari setelah kejadian.
Yeng menjadi pertanyaan Anjas, kalau keterangan kesaksian sopir angkot itu sudah ditangan tim penyidik sejak awal kasus Subang, mengapa sketsa baru dirilis di bulan Desember atau 4 bulan sejak kejadian.
“Kenapa tidak dair awal-awal kejadin, misal seminggu setelah kasus, kenapa harus nunggu 4 bulan,” tanya Anjas.
“Kalau ini bagian dari strategi, tapi kalau stratgei dipakai berkali-kali dan tidaka maksidmal maka harus dirubah strateginya,” tambahnya.
Demikian juga kalau membahas soal adanya keterangan yang berubah-rubah, ternyata itu tidak hanya dilakukan satu atau 2 orang saksi. Sejak awal kasus Subang, hampir semuanya kalau kita cek jejak digital, ada beberapa keterangan yang diralat oleh para saksi, terutama di waktu krusial yakni di 48 jam pertama sejak kasus Subang terjadi. ***