“Siapa sih yang pertama kali di 6 bulan ini yang mengungkapkan konflik di keluarga ke media massa? Tapi itu juga bukan berarti secara umum dia yang pertama kali menceritakan masalah itu. Bisa saja cerita-cerita itu sudah ada di tenatngga sekitar korban,” tutur Anjas dalam analisa kasus Subang terbaru.
Analisa terbaru Anjas ditayangkan di kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul “PALING MEMBERATKAN & TERBANTAHKAN ??” yang tayang pada Jumat 28 Januari 2022.
Menurut Anjas, jejak digital di akhir Agutsus yang pertama kali mengemukakan konflik di keluarga adalah dalam wawancaradi sebuah stasiun televisi, sial muncul keterangan tentang permasalahan yang dihadapi almahum ibu Tuti. Almarhum punya masalah dan pernah diteror oleh ibu Mimin, istri muda Yosef, yang juga suami korban.
Dari sinilah kemudian muncul pengembangan-pengembangan lagi dan saling menyerang satu sama lain.
Baca Juga: 725 Pendemo Ormas GMBI Ditangkap termasuk Penunggang Macan Lodaya, Ridwan Kamil Tulis Pesan Ini
“Setelah itu, dimunculkan Yoris juga Danu, ibu Minin dan Yosef, mengeluarkan bantahan dan serangan masing-masing,” ujar Anjas.
Pada akhirnya pada 24 Desember 2021, Yoris akhirnya menggabung ke Yosef, saat itu dengan alsan kepindahan tersebut karena sbeelumnya terjadi mis komunikasi di antara bapak dan anak tersebut.
Anjas memaparkan, kalau konflik keluarga terus dimunculkan akan mempersulit penyidikan kasus Subang tersebut.
Buktinya, saat Polda Jabar merilis sketsa terduga kasus Subang pada 29 Desember 2021, disitu diakui bahwa mereka menghadapi kesulitan untuk menemukan 2 alat bukti yang bisa mengarah kepada tersangka kasus Subang tersebut.
Itu artinya, sebelum-sebelumnya soal konflik di keluarga inti korban ternyata tidak mendapatkan petunjuk yang mengarah kepada tersangka.