Kasus Subang Bisa Menguap? Ternyata Ini Penyebabnya, Nama Polisi pun Dipertaruhkan

- 28 Januari 2022, 08:53 WIB
Situasi olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Nama polisi pun dipertaruhkan.
Situasi olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Nama polisi pun dipertaruhkan. /Youtube Ryzan Akaleza/

Anjas pun kembali mengingatkan bahwa yang dipertaruhkan bukan hanya nama Polda Jabar, tetapi polisi secara umum.

Baca Juga: Kasus Subang Terupdate, Danu Bisa Bernapas Lega dan Tertawa Bahagia, Ini Alasannya

Yang menjadi pertanyaan besar dia, mengapa tim penyidik masih belum juga menemukan alat bukti?

Ia pun tidak bisa menutup mata dengan berbagai hal yang sudah tersebar di media massa, termasuk saksi yang sudah mengeluarkan pernyataan masing-masing.

"Temuan sidik jari, DNA, jejak-jejak, hasil dua kali autopsi, apakah tidak ada yang merujuk ke alat bukti?" ujar Anjas.

Anjas lalu membahas kembali soal alat bukti dalam suatu tindak pidana. Kata dia, untuk menentukan alat bukti, tidak harus sesuatu yang kasat mata.

Berdasarkan Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), alat bukti yang sah adalah: keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.

"Untuk menentukan tersangka dibutuhkan dua alat bukti, bukan barang bukti. Kita saja yang di media massa, netizen, citizen journalist, melihat ada beberapa hal yang bisa mengarah ke alat bukti. Tapi keterangan polisi akhir tahun lalu, belum menemukan alat bukti malah mengeluarkan sketsa wajah," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Subang Dekati Tenggat Waktu Awal 2022, Kinerja Polisi Dipertaruhkan, Heri Gunawan: Publik akan Menilai

Berdasarkan masukan-masukan netizen, Anjas juga menduga, kasus ini melibatkan orang penting, apakah petugas, orang yang memiliki jabatan tinggi di daerah tertentu, atau ada hubungan dengan yayasan.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah