FAKTA TERBARU Kasus Subang, Pakar Hukum Bongkar Strategi Polda Jabar, Tangkap Dulu Eksekutor Setelah Itu….

- 13 Januari 2022, 09:40 WIB
rumah TKP kasus Subang. Polda Jabar buru sosok yang ada di sektsa yang dinilai sebagai eksekutor
rumah TKP kasus Subang. Polda Jabar buru sosok yang ada di sektsa yang dinilai sebagai eksekutor /DeskJabar/

DESKJABAR – Akankah janji Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana bahwa kasus Subang akan terungkapdi awal tahun 2022, mengingat sampai saat ini belum ada kabar kelanjutan soal sketsa terduga yang dirilis 29 Desember 2021.

Namun ada sejumlah kalangan yang menduga bahwa lamanya pengungkapan kasus Subang karena ada strategi yang tengah disiapkan Polda Jabar.

Pakar Hukum DR Heri Gunawan menduga strategi yang tengah disiapkan Polda Jabar dalam pengungkapan kasus Subang, mirip dengan pengunkapan kasus Medan yakni tangkap dulu eksekutornya.

Seringkali dalam analisanya yang ditayangkan di kanal Youtube Anjas di Thailand, Anjas sering mengatakan keyakinannya bahwa sebenarnya tim penyidik sudah memiliki banyak bukti, namun ada kendala-kendala yang membuat mereka harus berhati-hati sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga: KASUS SUBANG MIRIP KASUS MEDAN, Inilah Peran Sosok di Sketsa, Dalangnya Bisa Jadi Orang Dekat

Hal itu juga diakui,Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto saat merilis sketsa terduga kasus Subang pada 29 Desember 2021.

Kombes Pol Yani mengatakan bahwa dalam pengungkapan kasus Subang ada 69 saksi, 5 kali olah TKP, 2 kali otopsi, dan melibatkan 7 saksi ahli. Namun dalam pengungkapan mereka menemui kesulitan untuk mendapatkan alat bukti kuat.

Polda Jabar pun merilis sketsa wajah tampak belakang dan samping yang diduga terkait dengan kasus yang telah menewaskan Tuti Suhartini dan Amel tersebut.

Meski banyak kalangan perilisan sketsa wajah dari belakang dan samping dinilai tidak signifikans, namun banyak juga kalangan yang merasa yakin tim penyidik sudah punya foto sketsa utuh.

Kuasa hukum Yosef dan Yoris yakni Rohman Hidayat menyebutkan bahwa bukan hal yang mustahil jika tim penyidik Polda Jabar sudah memiliki pula sketsa wajah tampak samping kiri dan depan terduga pembunuh.

Baca Juga: FREE FIRE, Inilah 5 Kesalahan yang Membuat Senjata Garang M79 Menjadi Tidak Efektif

Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Instagram pribadi, @rohman_hidayat_rhp, Jumat, 31 Desember 2021, sembari menyapa fans, peramal, dll.

"Hai fans, peramal dll… dengan dirilis sketsa kemarin saya yakin Polda Jabar sudah mengantongi pelaku pembunuhan ibu & anak di Subang; kalau bagian belakang dan pipi kanan sudah ada sketsanya, bukan hal mustahil bagian kiri dan depannya juga pasti sudah ada," tutur Rohman Hidayat.

Inilah strategi Polda Jabar

Dalam wawancara dengan DeskJabar.com, Rabu 12 Januari 2022, DR Heri Gunawan mencoba menganalisa sketsa foto terduga kasus Subang yang dikaitkan dengan teori adanya keterlibatan orang dekat.

DR Heri Gunawan juga membandingkan dengan pengungkapan kasus pembunuhan di Medan yang terjadi pada 2019.

Pada tahun 2019, di medan terjadi kasus pembunuhan yang viral dan menyedot perhatian publik. Kasus ini adalah pembunuhan terhadap Hakim Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) bernama Jamaludin (55).

Akhirnya polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut setelah menangkap eksekutornya yakni Jefri Pratama dan Reza.

Baca Juga: FIX! Di Kode Redeem FF 13 Januari 2022 Ada SG Budi M1014 Demolitionist dan Pharaoh Weapon, Gratis dari Garena

Jefri adalah sopir dari istri korban yang bernama Zuraida Hanum. Dari pengakuan kedua eksekutor itulah terkuak bahwa dalang pelaku pembunuhan itu tidak laian adalah Zuraida.

Motif pembunuhan adalah soal asmara yang membuat hubungan antara suami istri itu menjadi tidak harmonis. Zuraida cemburu mengetahui suaminya selingkuh dengan wanita lain.

Zuraida pun melampiaskan dengan menjalin asmara dengan Jefri. Dia kemudian merencanakan pembunuhan terhadap suaminya yang dibantu oleh Reza.

Menurut Heri Gunawan, kasus Subang kasusnya mirip mirip dengan kasus Medan, sketsa yang disebar itu adalah eksekutornya. Orang terdekat atau siapapun yang jadi otak pembunuhan tidak akan ditangkap kalau eksekutornya belum ditangkap.

Teori orang terdekat dan dilatar belakangi harta atau asmara bisa saja terjadi di kasus manapun termasuk kasus pembunuhan Subang.

Baca Juga: Hati-hati, Jika Binatang Ini Masuk Rumah, Bisa Jadi Dia Jelmaan Jin

Namun perannya biasanya orang terdekat tidak langsung tapi sebagai otak atau dalang dari kasus pembunuhan.

Dikaitkan dengan sketsa wajah pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang disebar Polda Jabar, menurut Heri Gunawan adalah sebagai eksekutornya.

"Lihat saja pembunuhan kasus hakim Jamaludin di Medan kan orang terdekatnya yakni istri korban tidak melakukan pembunuhan, tapi menyuruh orang lain, tapi dia adalah selaku otak dari pembunuhan tersebut," ujar DR Heri Gunawan.

"Kasus pembunuhan hakim Jamaludin butuh beberapa bulan, meski polisis sudah mencurigai pelakunya adalah orang terdekat yakni istri korban, namun karena eksekutornya belum ditangkap sehingga orang terdekat itu tidak bisa ditangkap, jadi menunggu dulu pelakunya ditangap," ujarnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI Ingatkan Kasus Pembunuhan Hakim di Medan, Pakar Hukum BONGKAR Trik Pembunuh TUTI dan AMEL

Heri Gunawan pun merasa yakin di kasus Subang ini Polda Jabar masih menunggu untuk menangkap terlebih dahulu eksekutor pembunuhannya. Setelah eksekutor ditangkap baru merembet ke orang terdekat.

"Logika aja kalau orang lain membunuh tanpa ada masalah atau sebab tidak mungkin, apalagi kan sudah jelas dalam Kasus Subang tidak ada unsur perampokan mengingat uang Rp 30 juta aja tidak dibawanya, berarti ada rangkaiannya dari orang terdekat menyuruh orang terjauh (eksekutornya)," ujar Heri Gunawan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah