Ridwan Kamil Pastikan Trauma Healing 12 Santriwati Pesantren di Kota Bandung, 'Sekolahnya Ditutup'

- 9 Desember 2021, 13:21 WIB
Ridwan Kamil akan menyediakan trauma healing bagi 12 santriwati yang menjadi korban pemerkosaan di salah satu pesantren di Kota Bandung.
Ridwan Kamil akan menyediakan trauma healing bagi 12 santriwati yang menjadi korban pemerkosaan di salah satu pesantren di Kota Bandung. /Antara

Trauma memanifestasikan dirinya sebagai beberapa kombinasi dari rasa sakit, ketakutan , kecemasan , ketakutan, perilaku reaktif dan penyempitan, berakar pada sistem respon stres penerbangan-fight-freeze-samar kami (misalnya, berlari, menembak, menarik diri, mati rasa, masing-masing). Respon trauma setiap orang adalah unik. Pikiran yang sadar dan logis tidak dapat mengeluarkan trauma dari tubuh. Pendekatan penyembuhan lain harus digunakan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kecam Kasus Pemerkosaan 13 Santriwati di Lembaga Pendidikan Keagamaan di Kota Bandung

Baca Juga: PENYEBAB LUKA di Kaki Danu Terungkap, Ternyata Gara-gara Ini, Update Kasus Pembunuhan di Subang

Tidak sembuh-sembuh, trauma bisa tersangkut dan menetap di tubuh, membuat kita reaktif terhadap pemicu sosial dari trauma tersebut seumur hidup (trauma retention). Reaktivitas tersebut dapat diturunkan ke generasi berikutnya, dan bahkan diteruskan ke orang lain, komunitas, dan budaya.

Dalam situasi traumatis asli, individu tidak dapat merespons, tidak berdaya dalam beberapa cara, dan perilaku kontra digagalkan (misalnya, tidak dapat melarikan diri sebagai bayi). Kadang-kadang individu memerankan kembali situasi yang membuat trauma tanpa niat, mengatur diri mereka sendiri untuk menghadapi situasi yang sama, menawarkan kemungkinan untuk bereaksi dengan cara yang berbeda. Penyembuhan trauma tertentu sering terjadi ketika individu memiliki kesempatan untuk menyelesaikan tindakan dalam kenyataan atau dalam imajinasi (dalam terapi ).

Setiap orang perlu memetabolisme trauma mereka, untuk mengatasinya dan keluar darinya dengan tubuh mereka, bukan hanya dengan pikiran sadar mereka. Penyembuhan trauma perlu dilakukan secara perlahan, mengamati reaksi tubuh, belajar tenang atau tenang.

Penyembuhan kelompok juga penting. Kegiatan untuk kelompok dengan orang lain yang dapat dipercaya termasuk bersenandung, bernyanyi, bergoyang, menari rakyat, memijat tangan atau kaki, bernapas dalam-dalam bersama dalam keheningan.***

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Instagram/@ridwankamil Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah