"Ada sejumlah orang memblowup isu sensitif di Indonesia ini di media massa dan juga media sosial," ujarnya.
Anjas juga mengaku banyak sekali yang menghina atau pun yang berkomentar yang provokatif di chanel nya namun setelah diblok, akun lain juga yang sama berkomentar provokatif ilang sendirinya.
Berarti memang ada semacam buzzer karena chanel itu menggunakan satu email dengan banyak chanel. "Ini dugaan ada orang yang berperan di media sosial juga padahal kita belum tahu siapa tersangka nya," ujar Anjas.***