Misalnya soal pernyataan Danu di Youtube Ki Anom yang mengatakan dia keluar jam 3 pagi dan melihat ada orang di TKP saat itu. Namun beberapa lama kemudian, pernyataannya itu dibantah saat diwawancara media massa.
Bahkan ketika orang tua Danu juga ikut diperiksa di Polres Subang menyatakan bahwa saat kejadian pembunuhan Subang tanggal 18 Agustus 2021 dinihari, Danu tidak keluar rumah melainkan sedang tidur.
Hal yang sama dalam keterangan terbaru, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, mengemukakan, bahwa Danu memang keluar malam pada tanggal 19 Agustus 2021.
Menurutnya, saat itu Danu baru selesai dibawa polisi keluar untuk ditanyai terkait pengungkapan kasus pembunuhan Subang. Namun, dia tidak langsung pulang ke rumah, tetapi dibawa oleh Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal ke kantor Desa Jalancagak.
Di sana sudah ada Ki Anom dan Danu menjalani seperi ritual yang membuat Danu kepalanya pusing.
Anjas sendiri yakin bahwa hal-hal ini sudah dilakukan klarifikasi oleh tim penyidik, seperti juga soal sosok banpol, juga sudah dilakukan oleh tim penyidik, namun tidak perlu semuanya diklarifikasi ke media.
Ada Pemain Media Dibalik Danu
Anjas dalam analisanya menyebutkan bahwa beberapa waktu lalu Danu sengaja dibuat opini sebagai bagian dari keluarga tidak mampu dan hanyalah sebagai anak angkat.
Menurut Anjas, itu digaungkan untuk menarik simpati masyarakat, padahal hal tersebut tidak linier, karena yang namanya kejahatan apapun faktor backround seseorang tidak pengaruh, semuanya sama dimata hukum.