KASUS PEMBUNUH SUBANG TERBARU, Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan: Jangan Sampai Polri Dianggap Tidak Mampu

- 29 Oktober 2021, 07:20 WIB
Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN. Kasus pembunuh Subang harus tuntas jangan sampai Polri dianggap tidak mampu
Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN. Kasus pembunuh Subang harus tuntas jangan sampai Polri dianggap tidak mampu /DeskJabar/Istimewa/

DESKJABAR - Belum terungkapnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, mendapat tanggapan dari mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen. Pol. (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, MPKN.

Anton Charliyan, yang juga mantan Kadiv Humas Polri, pernah sukses menangani dua kasus besar yang menjadi isu nasional bahkan internasional yaitu pembunuhan aktivis buruh Marsinah di Jawa Timur dan aktivis HAM, Munir.

Dalam wawancara khusus dengan DeskJabar di Tasikmalaya, Kamis 28 Oktober 2021, Abah Anton --demikian ia kini dipanggil-- mengatakan, jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sudah menjadi isu Jawa Barat atau isu nasional harus dituntaskan.

Baca Juga: TANGKAP PEMBUNUH SUBANG UPDATE: Mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jabar Anton Charliyan Sarankan Begini...

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG: Inilah LINK LIVE STREAMING Indonesis vs Australia, Babak Pertama sementara 0-1

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG TERBARU: MENGEJUTKAN Pelaku akan Diumumkan dalam Hitungan Hari, INI PENJELASAN POLISI

“Jangan sampai nanti dianggap Polri tidak mampu atau dianggap Polri menutupi kasus atau dianggap Polri tidak berani,” kata Anton Charliyan yang semasa bertugas berprinsip tidak ada satu permasalahan pun yang tidak bisa diungkap.

Berdasarkan pengalamannya dalam mengusut satu kasus rumit, Anton Charliyan mengungkapkan kuncinya adalah penyidik harus ulet, serius dan harus berdasarkan scientific crime investigation.

Dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, kata dia, jika Polres kewalahan, harus ada backup khusus dari Polda. Bahkan jika perlu, penyidik itu harus gabungan.

“Waktu saya melakukan penyidikan (kasus) Munir saja anggotanya itu lebih dari 60 orang. Jadi kita harus betul-betul mengerahkan satu kekuatan yang cukup signifikan. Kenapa?, karena dalam setiap item itu harus ada yang menanganinya”, ungkap Anton Charliyan.

Baca Juga: TERUPDATE JADWAL PRANCIS OPEN HARI INI, Jumat, 29 Oktober 2021 Indonesia Miliki 6 Perwakilan Yang Akan Berlaga

Sebab itu, jelas dia,  tim penyidik juga harus dibagi-bagi lagi. Ada tim yang khusus menangani masalah saksi, ada tim yang khusus menangani barang bukti, ada tim yang menangani scintific crime investigation, dan tim lain tergantung kepentingan.

“Tim masalah saksi tugasnya khusus hanya mengelola saksi. Tim barang bukti hanya mengelola barang bukti, tim scintific investigation khusus menangani hasil uji lab dan lain-lain. Itu saja tugas masing-masing tim khusus itu”, ujar Anton.

Tak kalah pentingnya, tambah Anton Charliyan, selanjutnya harus ada evaluasi yang berkala, membahas sampai sejauh mana perkenbangan kasus yang dihadapi. Bisa dilakukan minimal 1 minggu 1 kali sehingga progresnya setiap hari setiap bulan akan jelas.

“Kalau tanpa adanya evaluasi,  penyidikan ini nantinya ya begitu-begitu saja. Ini yang saya alami”, pungkas Anton.

Baca Juga: TERKINI, Hasil Prancis Open Badminton 2021 HARI INI, 6 Tim Badminton Indonesia Melaju ke PEREMPAT FINAL

Kronologis kejadian

Seperti diketahui kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) cukup menggegerkan karena tergolong sadis.

Jasad Tuti (ibu) dan Amalia (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Yoyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak Subang.

Adalah Yosef --kemudian dikenal dengan nama Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amalia, yang pertama kali mengetahui dan menemukannya pada Rabu 18 Agustus 2021. Saat itu, Yosef Subang baru datang  ke rumah itu sehabis menginap di rumah istri mudanya.

Kronologisnya, saat hendak masuk rumah, ternyata sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amalia tidak ditemukan. Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor.

Baca Juga: KODE REDEEM FF GARENA FREE FIRE, Kode Redeem FF Terbaru, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu 29 Oktober 2021

Tak lama kemudian, Yosef Subang  bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Hingga kini, Jumat 29 Oktober 2021 atau sudah mau menjelang 3 bulan sejak kejadian, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum juga terungkap. 

Padahal, puluhan saksi sudah dimintai keterangan, ahli forensik dan Bareskrim sudah diturunkan, autopsi jenazah korban sampai harus diulang dua kali, dan banyak barang bukti telah ditemukan.

Namun, polisi masih terus berupaya keras mengumpulkan, mencocokan dan menganalisa bukti-bukti yang didapat di lapangan.

Bagaimana ending dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tentu kita harus bersabar menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x