Warga Bandung Tidak Takut Kelaparan Selama PPKM, Ini Anekdot Beredar

- 28 Juli 2021, 04:49 WIB
Pekerja mengoperasikan mesin cuci di sebuah jasa laundry di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pada perpanjangan PPKM level 4 hingga 2 Agustus mendatang, pemerintah pusat mengijinkan PKL, toko kelontong, pangkas rambut, laundry, rumah makan, pedagang asongan, dan bengkel kecil untuk beroperasi dengan protokol kesehatan ketat hingga pukul 20.00. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pekerja mengoperasikan mesin cuci di sebuah jasa laundry di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pada perpanjangan PPKM level 4 hingga 2 Agustus mendatang, pemerintah pusat mengijinkan PKL, toko kelontong, pangkas rambut, laundry, rumah makan, pedagang asongan, dan bengkel kecil untuk beroperasi dengan protokol kesehatan ketat hingga pukul 20.00. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Pacitan Jawa Timur, Getarannya Terasa Hingga Gunung Kidul

Berdasarkan catatan DeskJabar, Rabu, 28 Juli 2021, dari sejarahnya nama-nama wilayah tersebut memang mengambil dari merupakan berupa kebun, kolam, sungai, danau, dsb.

Namun kini, nama-nama sebutan wilayah dan jalan tersebut hanya tinggal nama. Sebab, kebun, kolam, sungai, dimaksud sudah lenyap, sudah lama berganti pemukiman yang padat.

Berbagi nasi bungkus

Sementara itu, pada Selasa, 27 Juli 2021 malam, semasa PPKM Darurat atau PPKM Level 4, ada kegiatan salah satunya melalui gerakan Bandung Berbagi Bandung Economic Empowerment Center (BEEC).

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Pulau Jawa-Bali Menurun 24 Persen Selama Sepekan Terakhir

Ada kegiatan bagi-bagi makanan, dikabarkan telah tersalurkan 2.500 nasi boks (nasi kotak) atau nasi bungkus kepada masyarakat terdampak di 6 kelurahan.

Ketua BEEC, Ujang Koswara mengungkapkan, pembagian nasi boks di 6 kelurahan karena mereka sebelumnya telah melakukan gerakan tersebut.

Melalui swadaya masyarakat, mereka bergotong royong membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Targetnya masyarakat bisa bergerak saling tolong menolong," ungkap Ujang Koswara dalam Bandung Menjawab secara virtual, 27 Juli 2021.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah