Warga Bandung Tidak Takut Kelaparan Selama PPKM, Ini Anekdot Beredar

- 28 Juli 2021, 04:49 WIB
Pekerja mengoperasikan mesin cuci di sebuah jasa laundry di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pada perpanjangan PPKM level 4 hingga 2 Agustus mendatang, pemerintah pusat mengijinkan PKL, toko kelontong, pangkas rambut, laundry, rumah makan, pedagang asongan, dan bengkel kecil untuk beroperasi dengan protokol kesehatan ketat hingga pukul 20.00. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Pekerja mengoperasikan mesin cuci di sebuah jasa laundry di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pada perpanjangan PPKM level 4 hingga 2 Agustus mendatang, pemerintah pusat mengijinkan PKL, toko kelontong, pangkas rambut, laundry, rumah makan, pedagang asongan, dan bengkel kecil untuk beroperasi dengan protokol kesehatan ketat hingga pukul 20.00. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

Baca Juga: Lelang Teh di Bandung Berupaya Meningkatkan Volume, Pendaftaran Dibuka Bagi Peminat

Melalui program tersebut, warga yang mampu bisa menyimpan makanan siap saji di titik-titik kelurahan. Sementara bagi warga yang betul-betul membutuhkan bisa mengambil nasi bungkus secukupnya.

"Ini bukan seperti bansos, tapi ini bertujuan menumbuhkan dan menstimulasi warga untuk saling berbagi. Dalam keadaan darurat mudah-mudahan ini menjadi solusi," imbuh Uko.

Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Firman Nugraha mengakui pandemi memberikan dampak yang cukup berat bagi masyarakat, apalagi dengan adanya kebijakan PPKM Darurat.

Baca Juga: Thailand Memanfatkan Gerbong-gerbong Kereta Api Bekas untuk Bangsal Isolasi Covid-19

Banyak warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya. Sebab tak sedikit warga yang mengalami berkurangnya penghasilan hingga kehilangan pekerjaan.

Meski selama ini pemerintah terus berupaya membantu warganya melalui bantuan sosial, namun banyaknya jumlah penduduk Kota Bandung membuat tidak semua warga menerima bansos.

"Sekarang siapapun bisa lebih mudah berbagi dan tanpa perlu malu. Karena bisa menyumbang mulai dari satu-dua kotak nasi," tutur Firman Nugraha, melalui siaran pers dari Prokopim Pemkot Bandung.***

 

 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah