Penyebab Ular Masuk Pemukiman, Seperti di Banjar dan Cimahi, Waspada Bakal Banyak Terjadi di Kota Lain

9 Oktober 2023, 12:56 WIB
Ular masuk rumah di Cipageran, Cimahi /Instagram @pemadamkotacimahi

DESKJABAR – Dua kejadian ular sanca masuk pemukiman, yaitu di Kota Banjar dan Kota Cimahi, baru ini-baru ini, menjadi fenomena yang terjadi pada puncak musim kemarau 2023. Kondisi demikian, diwaspadai bisa berlanjut atau banyak terjadi pada sejumlan kota lainnya.

 

 

Pertanyaannya, mengapa pada Oktober 2023 ditemukan banyak ular masuk pemukiman seperti di Kota Banjar dan Cimahi. Mungkin saja, dua kejadian itu baru yang ketahuan, sedangkan sebenarnya banyak terjadi di kota lain berikut jumlah yang banyak pula.

Ramai diberitakan, bahwa di Kota Banjar ditemukan anak ular sanca di gorong-gorong depan Rumah Sakit Banjar, Minggu, 8 Oktober 2023. Empat hari sebelumnya, di Cipageran, Cimahi, ditemukan ular sanca dewasa masuk rumah warga pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Juga: Olah Tanah Pertanian Padi di Jawa Barat Akhir 2023 Mungkin November, Musim Tanam Diprediksi Telat

Penyebab

Sebagai kewaspadaan kejadian ular masuk pemukiman, khususnya rumah. Bisa dicermati dengan situasi yang kini terjadi pada Oktober 2023, dengan membandingkan tahun-tahun lalu. Pihak berkompeten dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan gambaran.

Catatan DeskJabar, ada kemiripan situasi kemarau panjang tahun 2023 ini cukup mirip dengan tahun 2019. Pada tahun 2023, pihak BMKG memprediksi bahwa musim hujan akan dimasuki pada November, dimana situasi ini sama pula seperti tahun 2019.

 

Ada catatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan mengacu kejadian tahun 2019 lalu, kejadian banyak ular masuk ke pemukiman warga, yaitu di Kota Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.

Baca Juga: Ular Asli atau Jin Menyamar, Ini 6 Cara Membedakan Ciri-ciri, Ustadz Khalid Basalamah Juga Menyebutkan

Ketika itu Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) bekerjsama mengadakan kegiatan koordinasi dan diskusi penanganan ular masuk pemukiman di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.

Sejumlah pihak berkompeten bertujuan menyamakan persepsi terkait fenomena kehadiran ular masuk pemukiman. Situasinya banyak terjadi ketika bulan November-Desember 2019, sehingga menimbulkan kepanikan penduduk.

  https://ksdae.menlhk.go.id/info/7384/fenomena-kemunculan-ular-di-pemukiman:-masyarakat-harus-bijak-dalam-penanganannya.html

Menurut Kepala BKSDA Jakarta ketika itu, Ahmad Munawir, kemunculan ular terjadi karena siklus tahunan. Pada tahun 2019 kejadiannya cukup banyak ular masuk pemukiman warga dari berbagai ukuran.

“Penyebabnya, faktor cuaca yang berkepanjangan. Bagi hewan-hewan jenis ular, pada kondisi ini menyebabkan tingkat keberhasilan telur-telur ular menetas, menjadi tinggi mulai Desember sampai Februari,” ujarnya.

 

Disebutkan, diantara sejumlah jenis ular yang diwaspadai banyak pada bulan-bulan Desember sampai Februari sebagai pengaruh cuaca berkepanjangan sebelumnya, adalah ular kobra.

Ahmad Munawir ketika itu, mengingatkan, bahwa tidak semua jenis ular harus langsung dibunuh jika ditemukan masuk pemukiman warga. Sebab, ada jenis-jenis ular yang dilindungi sehingga harus dievakuasi, dimana kerjasama bisa dilakukan dengan komunitas pencinta ular. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan BKSDA Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler