DESKJABAR – Meski jadwal pasti kapan pembangunan Tol Getaci akan dimulai belum pasti. Namun pengawasan atas tanah yang akan menjadi areal pembangunan Junction Gedebage sebagai titik awal Tol Getaci, terus dilakukan. Pengawasan tanah dilakukan untuk menentukan struktur kontruksi yang nantinya akan dibangun.
Tanah di areal yang akan jadi tempat pembangunan Junction Gedebage dikhawatirkan rawan amblas mengingat karakteristik tanah yang ada di kawasan Gedebage.
Baca Juga: Tol Getaci Melewati 16 Desa di Karangpawitan dan Cilawu Garut: UGR SEGERA DIBERIKAN!
Apalagi, nantinya Junction Gedebage tersebut adalah kawasan yang akan menghubungkan Tol Getaci, Tol Purbaleunyi, dan jalan tol dalam kota atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).
Pengawasan atas tanah di Gedebage terus dilakukan, salah satunya terlihat pada Sabtu, 18 Maret 2023, terlihat ada 2 titik penggalian tanah di kawasan Gedebage, salah satunya titik penggalian di dekat exit tol Gedebage dari arah barat Tol Purbaleunyi.
Pengawasan terus dilakukan agar jangan sampai kejadian amblasnya areal tanah di bangunan Stadion GBLA yang lokasinya tidak jauh dari sana. Kejadian itu terjadi pada tahun 2015, yang memaksa Bareskrim Mabes Polri pun turun ke lokasi.
Rawan Amblas, Areal Junction Gedebage Diawasi
Mengutip dari tayangan YouTube Kang Tamim, yang memperlihatkan kondisi terkini kawasan Gedebage pada Sabtu, 18 Maret 2023, yang nantinya akan menjadi areal pembangunan Junction Gedebage, sebagai titik awal Tol Getaci.
Dalam tayangan tersebut, terlihat ada penggalian tanah di dekat tiang bangunan exit tol Gedebage di KM 149 Tol Purbaleunyi. Lokasi penggalian tanah berada sekitar 100 meter dari titik awal exit tol.
Dalam narasinya, Kang Tamim menyebutkan, pada hari itu ada penggalian tanah di 2 titik di kawasan Gedebage tersebut, diduga kemungkinan di 2 titik itu ada penurunan level permukaan tanah sehingga perlu dilakukan penguatan struktur.
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Ramadhan 2023 dengan Desain Cantik: Cocok Dipasang di Medsos
Penggalian tanah ini bukanlah yang pertama, sekitar bulan lalu aktifitas penggalian tanah juga dilakukan di titik lainnya di kawasan ini. Penggalian tanah untuk penelitian, terus dilakukan sebagai persiapan pembangunan proyek Tol Getaci.
Apalagi, sebelumnya Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan rencana pembukaan exit tol Gedebage di KM 149 Tol Purbaleunyi sebelum Ramadhan 2023.
Pembukaan exit tol ini untuk mengurai kemacetan di Jalan Cimicrang dan Gedebage Selatan, akibat membludaknya pengunjung ke Mesji Raya Al Jabbar. Saat ini sendiri pembangunan jalan dari arah barat Mesjis Raya Al Jabbar yang akan terhubung ke exit tol masih terus dibangun.
Stadion GBLA Amblas pada 2015
Pada tahun 2015, sempat ramai di pemberitaan amblasnya tanah di sejumlah titik di kawasan Stadion Gelora Bandung Lautan Api atau GBLA, yang berada di kawasan Gedebage, serta bangunan retak di beberapa titik stadion.
Kejadian itu memunculkan ketertarikan berbagai pihak, termasuk Kabareskrim Mebes Polri, Budi Waseso, yang saat itu turun ke lapangan, untuk melakukan pengecekan langsung. Apalagi, stadion ini saat itu rencananya akan dipakai sebagai tempat Pembukaan PON pada tahun 2016.
Ini kedua kalinya, Kabareskrim melihat langsung kondisi stadion skala internasional yang kini, yang bahkan kemudian dikaitkan adanya dugan kasus korupsi.
Baca Juga: Pemprov Jabar Perbaiki 71 Ruas Jalan Sepanjang 353.822 Kilometer dan 3 Jembatan Rusak
Begini reaksi Kabareskrim Budi Waseso saat mengecek stadion tersebut yang struktur bangunannya mengalami keretakan dan tanah ambles saat kunjungan pada 29 Juli 2015.
Kabareskrim nampak ngeri melihat kondisi fisik stadion berbiaya Rp 545 miliar ini. "Ini setiap hari tanahnya terus bergerak," ujatnya ketika itu.
Saat itu, Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jabar tengah mengusut kasus korupsi dalam proyek ini yang menelan biaya Rp 545 miliar. Saat itu sudah ada tujuh tersangka dalam kasus ini.
Karakter Tanah Gedebage
Pengawasan terhadap tanah di kawasan Gedebage terus dilakukan sebelum pembangunan Tol Getaci, yang diharapkan nantinya di kawasan ini penguatah struktur Junction Gedebage perlau dilakukan,mengingat kondisi tanah di Gedebage ini sangat lunak.
Dalam jurnal yang dikutip dari laman Institut Teknologi Garut atau itg.ac.id melaporkan bahwa hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tanah di kawasan Gedebage, merupakan ltanah empung lunak dengan plastisitas tinggi.
Laporan menyebutkam bahwa kawasan Gedebage termasuk ke dalam wilayah cekungan Bandung yang didominasi oleh lempung lunak. Lempung lunak termasuk jenis tanah yang kurang menguntungkan.
Karakteristik, sifat, dan parameter-parameter tanah tersebut perlu diketahui sebagai data awal dalam analisis perencanaan konstruksi selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian di lapangan dan di laboratorium.
Disebutkan dalam jurnal tersebut, pengujian lapangan yang dilakukan berupa CPT dan DPT, sedangkan pengujian laboratorium meliputi sifat fisis dan mekanis tanah.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tanah di kawasan Gedebage, Kota Bandung merupakan lempung lunak dengan plastisitas tinggi. Klasifikasi menurut AASHTO tanah pada penelitian ini merupakan kelompok A-7-5(41) dan menurut USCS adalah kelompok CH.
Karekter tanah seperti ini akan menjadi data yang sangat penting bagi pembangunan struktur yang akan dilakukan di wilayah ini. Mengingat kawasan Gedebage, termasuk dalam kawasan pembangunan yang akan dikembangkan oleh Pemkot Bandung.
Saat ini pengembangan kawasan Gedebage terlihat sangat pesat dengan telah berdirinya berbagai infrastruktur seperti Stadion GBLA, Mesjid Raya Al Jabbar, perumahan elit Summarecon.
Rencananya di kawasan ini pula akan dibangun Junction Gedebage sebagai titik awal proyek Tol Getaci, yang akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Belum lagi di kawasan ini juga akan dibangun akses jalan untuk mendukung beroperasinya stisiun Kereta Cepat Bandung Jakarta di Tegalluar, yang berbatasan dengan wilayah Gedebage. ***