DIPASTIKAN Lelang Ulang Tol Getaci April 2023 Dilakukan Secara Terbuka, INI Alasan dan Tujuannya

15 Februari 2023, 08:00 WIB
Di sinilah lokasi rencana pembangunan Junction Gedebage yang menjadi titik awal tol Getaci. Lelang akan dilakukan April 2023 secara terbuka /Antara/Raisan Al Farisi/

DESKJABAR – Pembangunan tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akhirnya mendapat kepastian setelah Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan bawa lelang ulang proyek ini akan dilakukan pada April atau Mei 2023.

Hedy Rahadian juga memastikan dengan dilaksanakannya lelang ulang pada bulan April 2023, maka target pembangunan konstruksi tol Getaci akan dimulai awal tahun 2024. Jadwal ini molor dari jadwal semula awal tahun 2023.

Meski akhirnya proyek calon tol terpanjang di Indonesia itu harus dilelang ulang, namun pembebasan lahan jalan terus. Kabar terakhir, musyawarah dengan warga yang lahannya terdampak proyek ini, dikebut terutama sampai ke Tasikmalaya.

Baca Juga: JUNCTION Gedebage Menghubungkan Tol Getaci dengan BIUTR, Walikota Buka Suara Soal Pembangunan Tol Dalam Kota

Dengan adanya kabar bahwa lelang tol ini akan dilakukan pada April 2023, maka dipastikan lelang akan dilakukan secara terbuka, dan bisa jadi dengan lelang terbuka ini perusahaan jasa kontruksi yang ikut lelang jumlahnya akan lebih banyak.

Apa alasannya lelang proyek tol Getaci kali ini dilakukan secara terbuka? Ini berbeda dengan lelang sebelumnya yang dilakukan secara terbatas.

Persiapan Pemerintah di Lelang Tol Getaci pada April 2023

Dalam rencana awal, proyek tol Getaci yang akan membentang sepanjang 206,65 kilometer dari Gedebage (Bandung) hingga Cilacap (Jawa Tengah) akan dibangun dalam 2 tahap dengan biaya pembangunan mencapai Rp 56 triliun.

Tahap 1 yakni ruas Gedebage hingga Tasikmalaya, yang rencana awal jadwal pembangunannya adalah 2022 hingga 2024.

Tahap 1 ini terbagi dalam 2 seksi yakni seksi 1 ruas Gedebage-Garut utara (45,2 km) dan seksi 2 ruas Garut utara-Tasikmalaya (50,32 km).

Sedang tahap 2 ruas Tasikmalaya – Cilacap, yang dalam rencana awal pembangunannya tahun 2027 hingga 2029.

Tahap 2 ini terdiri dari seksi 3 ruas Tasikmalaya –Patimuan (76,78 km) dan Patimuan-Cilacap (34,35 km).

Dengan terjadinya lelang ulang, maka terjadi perubahan rencana pembangunan terutama di rencana pembangunan tahap 1.

Namun Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian juga memastikan bahwa dalam lelang tol Getaci pada April 2023, ruas Gedebage hingga Tasikmalaya yang akan dilelang paling awal.

Baca Juga: BISAKAH Tol Cisumdawu Rampung Akhir Februari 2023? Kondisi Terakhir Seksi 5A di Conggeang Masih Tanah

Untuk mempersiapkan lelang ulang proyek tol Getaci, Kementerian PUPR telah melakukan sejumlah persiapan seperti merubah skema dari unsolicited menjadi solicited, serta memperketat peserta lelang terutama terkait dukungan dana atau financial close.

Lelang Tol Getaci Kali Ini Dilakukan Secara Terbuka

Alasan mengapa lelang tol Getaci April 2023 akan dilakukan secara terbuka, karena hal ini sejalan dengan keputusan Kementerian PUPR untuk merubah skema PKBU proyek ini dari unsolicited menjadi solicited.

Skema solicited adalah bahwa proyek ini merupakan inisiasi pemerintah. Kalau unsolicited dimana proyek merupakan inisiasi pihak swasta. Dalam prosesnya ada perbedaan dalam perencanaan proyek, dan biasanya proses solicited akan lebih cepat.

Demikian pula dalam proses lelang ada perbedaan di antara skema uncolicited dengan solicited. Dalam skema solicited maka lelang dilakukan secara terbuka. Sedangkan dalam skema unsolicited, lelang dilakukan secara terbatas dengan harapan pemenangnya adalah pihak swasta yang menginisiasi atau mengusulkan proyek tersebut.

Baca Juga: PROYEK Bendungan Leuwikeris Ciamis Dikebut, Banyak Keanehan dan Area Ini Peninggalan Sejarah Purbakala

Bisa jadi Kementerian PUPR merubah skema dari uncolicited menjadi solicited karena ada beberapa alasan yakni mempercepat perencanaan proyek, dan yang kedua adalah dari sisi perencanaan (termasuk di dalamnya hasil uji kelayakan dsb.) sudah ada dari hasil lelang sebelumnya.

Perubahan skema ini juga sebelumnya dilakukan Kementerian PUPR atas proyek tol Akses Patimban (Subang) yang akan dimulai tahun 2023.

Saat market sounding pada tahun 2021, Kementerian PUPR memutuskan merubah skema unsolicited menjadi solicited, sebagai upaya untuk mempercepat perencanaan pembangunan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan saat itu bahwa dengan  perubahan skema KPBU proyek tol akses Patimbang tersebut, bakal lebih menguntungkan dan menarik bagi investor.

"Akan lebih menarik bagi investor untuk bisa melaksanakan proyek ini secara KPBU. Sebelumnya unsolicited, dengan kondisi sekarang ini yang masih mau bangkit disuntik lagi dengan dukungan pemerintah," ujar Basuki pada Mei 2021.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler