DESKJABAR – Pembangunan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau tol Getaci yang semula akan dimulai triwulan II, dipastikan akan mundur.
Bahkan Kementerian PUPR melakukan lelang ulang atas proyek pembangunan calon tol terpanjang di Indonesia tersebut.
Pembangunan konstruksi akan dimulai jika sudah ada investor yang berminat, setelah lelang ulang dilakukan.
Tol Getaci rencananya akan dibangun sepanjang 206,65 kilometer dari Gedebage hingga Cilacap, dan jika sudah rampung akan menjadi tol terpanjang di Indonesia.
Baca Juga: PEMBEBASAN Lahan Tol Getaci 2023 Sudah Sampai Garut, INILAH Bocoran Harga Lahan Berdasarkan Lokasi
Saat ini proses pembebasan lahan sudah mencapai wilayah Garut, terutama dikebut di seksi 1 antara Gedebage hingga Garut utara.
Lelang Ulang
Mengutip dari kantor berita Antara, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan lelang ulang terhadap proyek tol Getaci.
"Proyek pembangunan Jalan Tol Getaci akan kita lelang ulang. Kita sudah mulai proses lelang ulang ini di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)," ujar Rahadian di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2023.
Adapun alasan sehingga proyek ini dilakukan lelang ulang, menurutnya, karena tidak terjadinya penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close. "Dilelang ulang karena secara kontrak statusnya default," katanya.
Hedy menambahkan, konstruksi Jalan Tol Getaci, lanjutnya, akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang tersebut.
Berita ini cukup mengejutkan, sebab selama ini berita menyebutkan dari Dokumen Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa lelang proyek tersebut dimenangkan oleh Konsorsium yang dipimpin oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Konsorsium tersebut merupakan gabungan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Sarana, PT Daya Mulia Turangga, dan Gama Group.
Jangka waktu kerja sama proyek tol Getaci memiliki masa konsesi 40 tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja.
Bahkan, dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa dalam lelang tersebut parameter yang telah dikompetisikan yaitu tarif tol awal Golongan I pada tahun 2024 yaitu Rp2025 per km.
Bagaimana Proses Pembebasan Lahan?
Hedy memastikan, meski akan dilakukan lelang ulang atas proyek tol Getaci, namun pengadaan lahan tetap berjalan.
Menurutnya, pembangunan tol ini memiliki tujuan untuk memperlancar konektivitas dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di selatan Jawa Barat.
Baca Juga: BMKG GEMPA TERBARU, Terjadi di Tapanuli Selatan Sumatera Utara, Warga Diminta Waspada
Diakuinya, konektivitas ke daerah selatan (Jawa Barat) makin lama makin menurun karena kepadatan lalu lintas.
“Contohnya, dari Tasik ke Bandung yang jaraknya hanya 100 km bisa mencapai 3 jam. Maka, kebutuhan akan jalan bebas hambatan ini merupakan suatu keniscayaan karena di wilayah selatan itu banyak sekali pusat-pusat pertumbuhan, namun konektivitasnya masih kurang bagus,” ujarnya.
Seperti diketahui, proses pembebasan lahan terutama di seksi 1 antara Gedebage Kota Bandung hingga Garut utara terus dikebut sejak Desember 2022.
Pada Januari 2023, pembahasan atau musyawarah ganti rugi sudah mencapai desa-desa di kawasan Garut utara.
Dalam bulan ini musyawarah sudah dilakukan di Kecamatan Kadungora dan Banyuresmi. ***