KASUS SUBANG TERBONGKAR, Sifat Pelaku dan Alat yang Dipakai Membunuh Diketahui, Yosef Sebut Nama Allah

6 Juli 2022, 17:34 WIB
membunuh. Yosef (tengah) sebut nama Allah keukeuh tidak tahu menahu dengan kejadian dan Anjas di /Youtube Anjas di Tahiland/Instagram @hastry_forensic/

 

 

DESKJABAR - Anjas di Thailand dalam analisanya mengatakan, kasus Subang telah menuju titik terang, segera terungkap dan ditentukan siapa tersangkanya.

Sementara itu, setelah beberapa waktu lalu dikabarkan bersumpah di bawah Al Quran, Yosef kembali menyebut nama Allah soal keterkaitannya dalam kasus Subang.

Yosef  menegaskan dirinya tidak tahu menahu dengan tragedi kasus Subang yang merenggut nyawa Tuti Suhartini (ibu) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (anak).

"Demi Allah saya tidak tahu perencanaan, tahunya ada kejadian saat mau ngambil stik golf dan ambil sepatu," kata Yosef kepada DeskJabar.com, Selasa 5 Juni 2022.

Baca Juga: Menjajal Jalur Wisata Pansela Banten - Jabar dari Serang Hingga Pangandaran, Banyak Pantai Indah Menawan

Yosef, suami korban Tuti atau ayah dari korban Amel menjelaskan, dalam kasus Subang sejak awal dirinya hanya menjadi korban fitnah dan framing dari seorang saksi berinisial D.

Di tanggal 18 Agustus 2021 di hari kejadian, diakui Yosef memang benar dirinya datang ke TKP sekitar pukul 07.00 WIB. Namun kedatangannya itu hanya untuk mengambil stik golf.

Yosef mengaku datang ke TKP selain untuk mengambil stik golf juga untuk mengganti sepatu dengan menggunakan motor Scoopy warna merah, memakai kaos tiga warna yaitu putih, biru dan merah.

"Ke bawahnya pakai celana putih dan pakai sandal kulit warna hitam. Bahkan topi pun warna merah serta pakai jaket ukuran gede warna merah dari bahan parasut", beber Yosef.

Belakangan Yosef terkejut bukan kepalang karena saksi D memframing, menuduh bahkan memfitnah dengan menyebarkan cerita bohong. Akibatnya banyak anggota keluarga di lingkungan saksi D terhipnotis dan menyudutkannya.

"Sekali lagi saya tidak tahu perencanaan, tidak tahu kejadian hanya saja pas datang ke lokasi sudah diframing, difitnah dan dituding oleh saksi itu (saksi D)," kata Yosef.

Baca Juga: Tunjangan Setifikasi Guru (TPG) Kemdendikbud dan Kemenag CAIR, Ini Daftar Daerah yang Telah Menerima

Titik Terang

Terlepas dari penyataan Yosef yang dikatakannya kepada DeskJabar.com, Anjas Asmara pemerhati kasus Subang di kanal Youtube miliknya Anjas di Thalinad Senin 4 Juli 2022 menegaskan, kasus Subang semakin menunjukkan titik terang.

Dengan melihat berbagai alat bukti dan juga data-data yang tersebar di media massa, kata Anjas di Thailand, dirinya optimistis kasus Subang kemungkinan besar akan segera terungkap siapakah tersangkanya.

Apakah gerombolan anak muda atau mungkin juga sosok yang sudah diketahui atau wajah-wajah yang belum diketahui, sebagai pelaku pembunuh kasus Subang.

"Mudah mudahan tidak dalam waktu satu tahun, karena bulan Agustus 2022 mendatang kasus Subang masuk satu tahun sejak kasus ini terjadi (18 Agustus 2021)," kata Anjas Asmara.

Bahwa kasus Subang akan segera terungkap, Anjas di Thailand menyebut ahli forensik dr Hastry yang atas dasar hasil otopsi yang dilakukannya menyebutkan (mengetahui) jika pelaku pembunuh kasus Subang adalah seorang psikopat.

Menurut dr Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang di luar nalar tidak pandang bulu, tidak melihat siapa calon korbannya. Entah itu saudaranya, ibunya, adiknya, anaknya, sahabatnya atau siapapun.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 Tahun 2022 Telah Dibuka, Ini Cara Daftar, Registrasi  dan Persyaratan

Kemudian dalam kehidupan sehari-hari, psikopat itu terlihat baik-baik saja. Dia bisa berubah menjadi jahat, ungkap dr Hastry itu karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna.

Berdasarkan hasil otopsi pula,  dr Hastry menegaskan dirinya mengetahui benda atau alat apa yang dipakai pelaku untuk membunuh korban kasus Subang, namun ia enggan mengatakannya (kecuali kalau diminta di pengadilan).

Nah akibat adanya statemen dari dr Hastry yang menyebut pelakunya psikopat, Anjas di Thailand mengungkapkan dirinya banyak menerima masukan jika pelakunya adalah seorang saksi yang wajahnya sudah begitu dikenal.

Namun begitu Anjas di Thailand enggan menyebut dan serta merta ikut menuduh saksi dimaksud sebagaimana yang dikatakan netizen atau warganet kepadanya.

"(Karena) hal itu butuh pembuktian yang kuat yang harus dilakukan penyidik", kata Anjas di Thailand.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Wawancara YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler