WAJIB TAHU, Sebelum Jadi Nama Jalan, Naripan Kota Bandung Jawa Barat adalah Nama Pengusaha Rental Kereta Kuda!

4 Maret 2022, 07:49 WIB
Jalan Naripan di Kota Bandung. /Yedi Supriadi/DeskJabar

DESKJABAR – Warga Kota Bandung, Jawa Barat, dipastikan hampir semua tahu Jalan Naripan.

Bahkan bukan hanya warga Kota Bandung, warga luar Bandung dan Jawa Barat pun, khususnya yang sering jalan-jalan ke Kota Bandung, cukup familiar dengan Jalan Naripan.

Apalagi jika orang di maksud penikmat kuliner dan sering ke kawasan Braga pasti tahu Jalan Naripan.

Pasalnya, seperti diketahui, di Jalan Naripan banyak kuliner, baik
yang modern maupun tradisional, termasuk di antaranya Mie Naripan dan Rumah Makan Ganefo.

Baca Juga: Update Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Polres Sumedang Jum'at, 4 Maret 2022 Lengkap dengan Persyaratanya

Mengapa Braga, karena Jalan Naripan, tidak jauh dari kawasan Braga yang namanya terkenal hingga Eropa!

Namun, tahukah mengapa jalan tersebut disebut Jalan Naripan?

Ternyata, menurut sejumlah sumber, salahtunya “Bandung Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah” karya Sudarsono Katam Kartodiwirio, nama Jalan Naripan diambil dari nama seseorang asal Betawi (Jakarta) bernama Naripan.

Disebutkan, ketika kereta kuda masih jadi transportasi umum antara abad ke-17 dan 18, di sekitar belakang Grand Hotel Preanger kini, tinggal warga asal Betawi bernama Naripan.

Bang Naripan, waktu itu, rupanya memiliki insting bisnis yang tinggi.

Mengetahui bahwa kereta kuda akan sangat dibutuhkan, Bang Naripan sengaja membuka usaha rental kereta kuda, untuk memenuhi kebutuhan warga dayeuh Bandung akan transportasi.

Bang Naripan, jelasnya, waktu itu membuka usaha pengadaan dan penyewaan kereta kuda.

Menurut sumber itu, dalam perkembangannya, usaha Bang Naripan maju pesat hingga jadi besar.

Pelanggannya, yang terutama adalah warga Belanda yang tinggal di kawasan dayeuh Bandung, termasuk para pengusaha perkebunan.

Selain warga Belanda, pelanggannya adalah keluarga menak di dayeuh Bandung.

Baca Juga: JELANG PENGUMUMAN KASUS SUBANG: Ayah Danu Nasehati Danu Jangan Panik dan Mendoakan Agar Taat Agama

Wajar, karena zaman itu, kereta kuda adalah transportasi lambang
kemewahan. Yang menggunakannya pun, umumnya bukan orang sembarangan. Mereka adalah warga berduit atau kaya.

Sementara pribumi, sangat jarang menggunakan kereta kuda, kecuali yang terkenal kaya.

Di kemudian hari, nama Bang Naripan yang terkenal pada jamannya itu, diabadikan untuk nama jalan di belakang Grand Hotel, yakni Jalan Naripan, hingga sekarang.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber liputan

Tags

Terkini

Terpopuler