KEJANGGALAN TERBARU Kasus Subang, Ada Angka 18 di Sekitar Korban dan Adakah Motif Pencurian Data Yayasan?

31 Januari 2022, 09:25 WIB
Youtuber Heri Susanto memperlihatkan kejanggalan di kasus Subang munculnya angka 18 di sekutar korban. Apakah ini kebetulan atau disengaja? /YouTube Heri Susanto/

DESKJABAR – Hingga satu hari memasuki bulan Februari 2022, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum juga menemui titik terang siapa pelaku yang tega merengut nyawa Tuti Suhartini dan Amel.

Orang pun menganalisa dari berbagai sisi untuk ikut mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, termasuk ada kejanggalan munculnya angka yang sama di sekitar korban yakni angka 18.

Kemudian muncul juga dugaan kemungkinan motif kasus pembunuh ibu dannak di Subang itu adalah pencurian data yang terkait yayasan, mengingat TKP kasus Subang juga berfungsi sebagai kantor yayasan.

Baca Juga: KASUS SUBANG Penuh Drama dan Framing, INIKAH Strategi Terakhir dari Polda Jabar untuk Menangkap Pelaku?

Munculnya sejumlah angka 18 di sekitar korban, muncul dalam analisa yang dikemukakan Heri Susanto. Dalam kanal Youtube Heri Susanto dengan judul “Ungk4p Faktra K3jadian Subang‼” yang tayang pada Minggu 30 Januari 2022 malam.

Heri Susanto sendiri mengakui, sekitar beberapa hari sebelumnya bermimpin tentang kasus Subang.

“Tetapi mimpi ini tidak ada kaitannya dengan kasus Subang, karena saya termasuk orang yang tidak percaya akan hal itu. Bagi saya, mimpi itu adalah kembang tidur. Karena saya kelelahan dan tidur pulas kemdin bermimpi,” tutur Heri.

Jadi soal analisa munculnya angka 18 di sekitar korban atau almrhum Tuti dan Amel, menurut Heri, tidak ada hubungannya dengan mimpi. Namun munculnya angka 18 ini perlu didalami, apakah ini suatu kebetulan atau tidak.

Baca Juga: GONG XI FA CAI! Inilah 20 Kalimat Ucapan Menyambut Tahun Baru Imlek 2022 Bahasa Mandarin dan Terjemahan

Angka 18 di sekitar korban

Heri pun menganalisa munculnya angka 18 di sekitar korban, khussuanya almarhumah Amel.

Seperti diketahui, kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti dan Amel terjadi pada 18 Agustus 2021.

Angka 18 kemudian muncul dari tanggal kelahiran Amel yakni lahir pada tanggal 18 Desember 1998.

Kemudian, menurut heri, dilihat dari akta pendirian Yayasan Bina Prestasi Nasional, yayasan ini didirikan pada 18 Agustus 2015.

Baca Juga: Inilah 3 Cara Membentuk Anak yang Cerdas Secara Islami, Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan

Yang terakhir adalah posisi TKP tempat terbunuhnya Tuti dan Amel di kasus Subang, berada di RT 18 RW 03 Desa Jalancagak.

“Saya melihat ada 4 angka yang sama mulai tanggalnya yakni tanggal 18 dan posisi TKP di RT 18.

“Yang justru jadi pertanyaan, ini ada 4 angka yang sama. Yang jadi pertanyaan apakah ini suatu kebetulan atau ada apa dengan angka 18? Atau apakah itu unsur kesengajaan,” tutur Heri.

Adakah motif pencurian data yayasan?

Hal lain yang disoroti Heri adalah soal pertanyaan yang diajukan Youtuber Sulistyo, apakah ada kemungkinan kasus Subang ini terkait dengan motif pencurian data yayasan, karena TKP selain sebagai tempat tinggal kedua korban juga sebagai kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: Libur Imlek 2022 Tanggal Berapa? Ini Ketentuan SKB 3 Menteri

Jika motif pencurian, sejak awal dari jejak data ada keterangan dari TKP ada uang Rp 30 juta dan tidak hilang.

Yang hilang adalah 3 hp milik almarhum Amel yakni IPad, Samsung M15, dan IPhone 11.

Menurut Sulistyo, bisa saja motif kasus Subang itu bukanlah pencurian harta melainkan pencurian data terkait yayasan. Soalnya yang hilang hanya 3 HP milik Amel.

Bisa saja ada data di HP milik Amel yang berisi soal data penting terkait Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Seperti diketahui, Tuti Suhartini di Yayasan Bina Prestasi Nasional duduk sebagai Bendahara, sedangkan Amel sebagai sekretaris.

Baca Juga: Kasus Subang Terungkap, Inilah Langkah-langkah yang Telah Dilakukan Polda Jabar, Akankah Masih Jadi Misteri?

Namun menurut keterangan kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat sebelumnya bahwa semua operasional keuangan dilakukan oleh Amel.

Menurut Heri, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Sebab, ada 3 motif yang biasanya menjadi dasar terjadinya tindakan kriminal yakni harta, tahta, dan wanita (asmara).

Bisa saja motif ini salah satu dari ketiganya, bisa juga ketiganya, atau bisa juga di luar dari ketiganya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Heri Susanto

Tags

Terkini

Terpopuler