AWAL TAHUN BERLALU, Ada Provokasi Aktor Intelektual dan Mengaburkan TKP di Kasus Subang

30 Januari 2022, 13:18 WIB
Ada kemiripan kasus Subang dengan kasus Aksyena. Ada provokasi dan upaya mengaburkan TKP oleh aktor intelektual /YouTube/Ryzan Akaleza//

DESKJABAR – Awal tahun 2022 hampir berlalu namun janji kasus pembunuh ibu dan anak di Subang akan diumumkan tampaknya akan berlalu begitu saja dari kasus yang telah berusia memasuki bulan ke-6.

Ada yang mengejutkan dari perkembangan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, kemungkinan ada upaya provokasi yang dilakukan aktor intelektual dari kasus tersebut serta upaya mengaburkan TKP.

Hal itu belajar dari kasus pembunuhan mahasiswa Uniersitas Indonesia atau UI, Aksyena yang ditemukan tewas di Danau Kenangan UI 28 Maret 2015, yang hingga saat ini pelakunya belum juga terungkap.

Baca Juga: Fakta Unik, 5 Negeri Tanpa Malam Hari, Ini Daftar Negara nya

Adanya kemiripan kasus pembunuhan Aksyena dengan kasus Subang yang merengut ibu dan anak  yakni Tuti Suhartini dan Amel, dikemukakan anjas dalam analisa terbarunya.

Padahal, di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang publik berharap di awal tahun 2022 akan terjawab siapa para pelakunya yang tega telah merengut nyawa Tuti dan Amel.

Harapan publik itu mengingat pada pernyataan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana saat rilis sketsa terduga pelaku kasus Subang pada 29 Desember 2021. Saat itu Kapolda meminta doa kepada masyarakat dan berharap pihaknya akan mengumumkan kasus Subang di awal tahun 2022.

Dalam analisa Anjas di kanal youtube Anjas di Thailand dengan jurul KEBETULAN ATAU DIBANTU ORANG YG SAMA ?? MAHASISWA UI & KEJADIAN SUBANG !! yang tayang Minggu 30 Januari 2022 terlihat ada hubungan kemiripan.

Baca Juga: FAKTA BARU KASUS SUBANG, TERUNGKAP Aktor Pembunuh Subang Sama Kasus Aksyena Mahasiswa UI? Ini Kata Anjas

Seperti diketahui, Aksyena ditemukan tewas mengambang di Danau Kenangan UI dan ada di tas ranselnya batu 14 kg. Padahal, danau tersebut dalamnya 1.5 sampai 1.7 meter. Jadi diduga Aksyena diceburkan dalam keadaan tidak sadar.

Anjas pun sampai menyimpulkan apakah Kasus Subang belajar dari kasus Aksyena karena kemiripannya begitu dekat.

Belajar dari kasus Aksyena, ada orang tidak bertanggungjawab yakni aktor intelektual di kasus Subang yang sengaja mengamburkan TKP dan memprovokasinya.

Bahkan dalam analisanya bisa saja aktor utama kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sama dengan kasus dugana pembunuhan di Universitas Indonesia yang hingga kini belum terungkap.

Menurutnya beberapa kemiripan antar kejadian kasus Subang dan penemuan mahasiswa Universitas Indonesia mengisyaratkan bahwa aktor intelektuallnya adalah bisa saja orang yang sama.

Baca Juga: 8 Sikap Istri yang Bikin Suami Marah, Nomor 3 Paling Menyebalkan. Minta Maaflah dan Hindari Kalimat Ini!  

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang masih belum juga terungkap meski hari ini Minggu 30 Januari 2022 memasuki bulan ke enam.

Kemiripan kasus Aksyena dan kasus Subang

Menurut Anjas, beberapa kemiripan antar kejadian kasus Subang dan penemuan mahasiswa Universitas Indonesia mengisyaratkan bahwa aktor intelektuallnya adalah bisa saja orang yang sama.

Kasus kematian Aksyena yang terjadi 28 Maret 2015 atau tujuh tahun lalu tidak juga terungkap sementara jejak digital otopsi dan modusnya sangat nyata kemiripannya dengan kasus Subang.

Kasus Subang sebetulnya memasuki 6 bulan dan sebetulnya lebih berpeluang terungkap dari pada kasus Aksyena yang sudah tujuh tahun lalu terjadi.

Aksyena di Danau Kenangan UI ditemukan mengambang, ada di tas ranselnya batu 14 kg dan padahal Danau tersebut dalamnya 1.5 sampai 1.7 meter. Jadi diduga Aksyena diceburkan dalam keadaan tidak sadar.

Baca Juga: Kunci Rezeki Mengalir Lancar, Selain Niat, Doa, dan Ikhtiar, Syekh Ali Jaber: Baca Ini Sepanjang Waktu 

Ada kemiripan dengan kasus Subang karena TKP nya sama sudah masuk banyak orang, di Kasus Aksyena sudah banyak orang masuk ke kamar kosnya sehingga polisi kesulitan melakukan penyidikan dan olah tkp.

Begitu juga di kasus Subang ada kemiripan karena TKP kasus Subang juga ternyata sudah dimasuki banyak orang dan acak acakan sehingga polisi kesulitan hingga harus dilakukan olah TKP ulang.

Di Kasus Aksyena ada petunjuk tiba tiba ada orang yang menemukan surat yang isinya pamitan, sehingga polisi pun menyimpulkan bahwa Aksyena bunuh diri.

Namun pihak keluarga tidak mempercayai Aksyena bunuh diri mengingat banyak luka lebam di wajah dan kepala bahkan ada darah, seperti yang sudah digebukin.

Lalu di Kasus Subang adanya handphone amel yang aktif pada pukul 07.38 WIB saat ditemukan mayat korban.

"Di kasuh Subang jauh lebih tinggi peluangnya untuk terungkap daripada kasus Akysena, karena di kasus Subang banyak sekali petunjuk yang diteliti dalam penyelidikannya," kata Anjas.

Baca Juga: HANYA 2 Amalan Ini Bisa Masuk Surga dengan Mudah, Syekh Ali Jaber: 70 Ribu Malaikat Turut Mendoakan  

Kemudian kesamaan lainnya di Kasus Subang dan kasus Aksyena dugaan awal orang dekat ternyata setelah diteliti berkembang karena masih ada jejak yang bukan dari orang yang termasuk dalam saksi.

Anjas pun sampai menyimpulkan apakah Kasus Subang belajar dari kasus Aksyena karena kemiripannya begitu dekat.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler