KASUS PEMBUNUHAN SUBANG: Wahyu Mantan Kepala Sekolah SMKS Nasional Menghilang, Dia Kini Makin Dicurigai

20 Januari 2022, 16:54 WIB
Tempat kejadian perkara kasus pembunuhan Subang. /YouTube Ryzan Akaleza

 

 

DESKJABAR – Dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, dari 69 nama yang dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan terselip satu nama, yakni Wahyu.

Wahyu sebelum terjadi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang merupakan Kepala Sekolah dari SMKS Nasional Serangpanjang yang ada di bawah Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.

Saat ini statusnya adalah sebagai mantan kepala sekolah karena pada sebelumnya Wahyu memutuskan untuk mengundurkan diri, setelah lama sekolah tersebut tidak berjalan terdampak oleh kasus pembunuhan Subang.

Baca Juga: KASUS PEMBUNUHAN SUBANG TERUNGKAP, Ternyata Yoris Gantikan Posisi Wahyu Yang Menghilang, Ada Apa?

Baca Juga: MENGUNGKAP KASUS SUBANG, Berdebar Yosef dan Yoris Harus Sabar, Danu Diminta Tenang

Menurut Danu dalam sebuah siaran yang tayang di YouTube Fredy Sudaryanto Sport yang tayang pada 10 Januari 2022 yang lalu dengan judul ‘Wahyu Kurnia itu baik dan Bijaksana ... Kata Danu’, dikatakan sebagai berikut:

Menurut Danu, dirinya cukup mengenal sosok Wahyu. Danu mengaku jika dirinya merupakan bawahan Wahyu dan sudah bekerja bersamanya antara tiga sampai empat bulan lamanya.

Wahyu adalah pengganti dari Kepala Sekolah yang sebelumnya, yakni Dadang. Menurut Danu, Wahyu merupakan sosok Kepala Sekolah yang baik dan dipandang tidak galak, bijaksana lagi tegas.

"Sebelum Wahyu itu ada Pak Dadang. Pak Wahyu itu baik, nggak galak, bijak, tegas kalau ada masalah tertentu," ungkap Danu.

Seperti diketahui, Wahyu merupakan salah satu dari banyaknya saksi yang telah didatangkan polisi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, namun saat setelah diperiksa oleh polisi, Wahyu sudah sulit ditemukan.

Baca Juga: DONGENG MISTERI: Jawara Gunung Salak Bagian 2, Iblis Gunung Kencana vs Kepala Desa Kampung Cigombong

Hal tersebut membuat sebagian pihak mencurigainya bahwa dirinya ada kaitannya dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Seperti yang pernah dibahas dalam channel YouTube Fredy Sudaryanto yang tayang pada 8 Januari 2022 dengan judul ‘ Pa Rohman Hidayat M3ncurig4i Wahyu Kurnia... Ada apa?

Dalam siaran tersebut diceritakan bahwa Heri Susanto sempat mendatangi rumah Wahyu, namun saat itu Wahyu dikatakan sedang tidak ada di rumah. Bahkan hal tersebut pun sempat ditanyakan kepada tetangga Wahyu yang menyatakan hal yang sama.

“Saya sudah kontek beberapa orang di dekat rumah beliau, yang mengenal Wahyu, dan memang di iyakan bahwa Wahyu tidak ada di tempat (di rumah),” tutur Fredy Sudaryanto.

Karena keberadaannya yang sulit ditemui bahkan hingga sampai saat ini tidak diketahui dimana keberadaan Wahyu, membuat dirinya menjadi salah satu orang yang dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan Subang.

Baca Juga: Proyek Tol CIGATAS Tahap 1 dilanjut, Warga Kota Tasikmalaya Menyambut Gembira

“Kalau misalkan wahyu tidak merasa bersalah, tentunya tidak akan menghindar dari rumah atau menghindar dari kejaran awak media, kalau memang tidak merasa bersalah,” ungkap Fredy Sudaryanto.

Saat ini Yayasan Bina Prestasi Nasional berencana menjalankan kembali kegiatan belajar mengajar di SMP dan SMKS Nasional yang sudah lama terbengkalai sejak terjadinya kasus pembunuhan Subang.

Sebelumnya niat tersebut sempat terkendala karena Wahyu yang merupakan Kepala Sekolah SMKS Nasional menghilang entah kemana. Namun, masalah tersebut telah teratasi setelah posisi Wahyu langsung diambil alih oleh Yoris.

“sejak Wahyu menghilang dan kembali muncul lagi, namun kembali menghilang, akhirnya Yoris memutuskan untuk mengantikan posisi jabatan kepala sekolah yang ditinggalkan Wahyu,’” tutur Rohman selaku kuasa hukum.

Baca Juga: Dikecam Warga Sunda, Arteria Dahlan : Saya Mohon Maaf Kepada Masyarakat Jawa Barat

Lalu, dimanakah Wahyu saat ini? Apakah dia ada hubungannya dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang?

Yang jelas pihak kepolisian telah berjanji akan segera menuntaskan kasus pembunuhan Subang ini di awal tahun 2022.

"Kita tidak bisa berbuat apa apa dan tidak bisa intervensi, pihak keluarga hanya bisa terus menunggu apa yang telah dijanjikan oleh Kapolda Jabar yang akan mengumumkan kasus ini di awal tahun 2022 ini," ujar Rohman Hidayat saat di wawancara DeskJabar.com Rabu 19 Januari 2022.***

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler