Sidang Aa Umbara, PNS KBB Ngaku Inisitiaf Sendiri Beri Anak Aa Umbara Duit Demi Bisa Mutasi Jabatan

6 Oktober 2021, 19:14 WIB
Sidang Aa Umbara, PNS KBB Ngaku Inisitiaf Sendiri Beri Anak Aa Umbara Duit Demi Bisa Mutasi Jabatan /yedi supriadi

DESKJABAR- Sidang kasus korupsi Aa Umbara kembali digelar di Pengadilan Tipikor Bandung pada Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Rabu 6 Oktober 2021.

Sidang menghadirkan para pejabat Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada saat Aa Umbara masih menjabat sebagai Bupati KBB.

Sidang kasus korupsi Aa Umbara tersebut banyak fakta yang terungkap salah satunya soal adanya PNS KBB yang mengaku berinisiatif beri anak Aa Umbara duit demi bisa mutasi jabatan.

Baca Juga: Dadang Suganda: Model Penerapan Kampus Merdeka Pertama Digulirkan di Universitas Widyatama

Baca Juga: Kode Redeem FF 6 Oktober 2021, Skin Senjata AWM Skull Punker Apakah Terbaik pada Kelasnya di Free Fire?

Salah seorang PNS di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku pernah menyetor uang ke anak Bupati Bandung Barat nonaktif Aa Umbara. Pemberian uang tersebut dilakukan untuk proses mutasi.

Pemberian uang sebesar Rp 10 juta itu dilakukan oleh PNS bernama Rita Nur Cahyani. Dia mengaku memberikan uang kepada anak Aa Umbara bernama Asep Lukman untuk pengajuan mutasi.

Rita sebelumnya bertugas di UPT KB yang kantornya terletak di kawasan Lembang. Lantaran jauh dari rumahnya di Ngamprah, dia ingin pindah ke kantor Dinas Kesehatan yang kantornya berada di lingkungan Pemkab Bandung Barat.

Pemberian kepada anak Aa Umbara ini terungkap saat jaksa KPK memeriksa saksi Tuti Heriyati mantan Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Bandung Barat. Kepada jaksa KPK, Tuti mengaku pernah membantu Rita memberikan uang Rp 10 juta kepada Asep Lukman.

"Bu Rita ini kan ditempatkan di Kasubbag UPT KB (Keluarga Berencana). Bu Rita sering datang ke saya minta tolong karena terlalu jauh dari rumahnya. Itu berulang-ulang. Saya tanya maksudnya bagaimana minta bantuan. Saya minta hubungi Baperjakat, terus dikasih tahu (oleh Rita) kan saya kenal Asep Lukman, apa mungkin ke anaknya Bapak (Bupati Bandung g Barat) minta tolong. Kata Bu Rita tolong dikenalkan," ujar Tuti.

Baca Juga: Halo Sobat, Buruan Klaim Kode Redeem FF 7 Oktober 2021, Ada SG Ungu M1887 hingga Emote Throne, Gratis Garena

Baca Juga: RTH Kota Bandung, Tak Ada Pengawasan dan Penindakan Hukum untuk Tanah Privat Soal Ruang Terbuka Hijau

Menurut Tuti, Rita mengaku siap menyerahkan apapun termasuk uang apabila permintannya dikabulkan.

"Ya kalau harus menyerahkan uang terima kasih. Terus tanya berapa? Saya bilang jangan terlalu besar siapkan saya Rp 10 juta," kata Tuti.

Tuti pun lantas dicecar alasan Asep Lukman bisa membantu bila dikasih uang. Menurut Tuti, cerita itu dia dengar dari banyak orang.

"Saya dengar dari banyak orang sesama PNS," kata dia.

Jaksa langsung mengkonfrontir pengakuan Tuti itu kepada Rita yang juga dihadirkan sebagai saksi. Rita membenarkan apa yang diceritakan oleh Tuti.

"Saya berharap dengan asep lukman membantu kepindahan," kata Rita.

"Akhirnya pindah?," tanya jaksa.

"Pindah," jawab Rita.

Rita mengaku informasi kepindahannya itu didapat sebelum pelantikan. Dia diminta oleh Ardi, orang dari BPKSDM untuk menyerahkan NIK dan jabatan golongan.

Baca Juga: Berita Persib Bandung Hari Ini, Bobotoh Kirim Petisi Soal Bermain Imbang, Farhan: Tak Perlu Saling Menyudutkan

Baca Juga: RTH Kota Bandung Sempat Digenjot Pengadaan Lahannya, WALHI Jabar: Sekarang Malah Memble

"Tidak ada komunikasi. Kemudian dapat undangan sehari sebelum pelantikan," tutur dia.

Sementara itu, kuasa hukum Aa Umbara, Rizki Rizgantara menyebut dengan kesaksian Rita dan Tuti ini membantah dakwaan jaksa. Sehingga, kata dia, tak ada instruksi dari Aa Umbara untuk pemberian uang terkait mutasi.

"Artinya keterangan dua saksi menggambarkan dengan jelas tidak ada relevansi atau korelasi pemberian kedua orang untuk Pak Bupati secara langsung maupun lewat Asep Lukman. Jadi tidak ada permintaan Bupati untuk memberikan ke Asep Lukman itu murni ke Asep Lukman," ujar Rizki.

"Ini inisiatif Tuti dan Rita tidak ada dari Bupati. Asep Lukman saja nggak minta. Karena uang disiapkan sebelum bertemu Asep Lukman," kata dia menambahkan.***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler