Sedangkan dalam postingan operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima di media soaial resi mereka melaporkan, pembangkit listrik tenaga nuklir Tepco mengonfirmasi tidak ada dampak gempa terhadap sistem tenaga utamanya atau pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 dan 2.
Retakan akibat gempa kuat terlihat di luar sebuah bangunan di Wajima, Prefektur Ishikawa, pada hari
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 sudah tidak digunakan lagi sejak rusak akibat Gempa Bumi Besar dan Tsunami Jepang Timur, pada 11 Maret 2011.
Baca Juga: Ratusan Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi, Antisipasi Gempa Susulan
Tepco menambahkan bahwa pihaknya terus memeriksa apakah ada dampak gempa hari Senin terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata.
Jordan Allen, editor berita di The Japan Times, yang biasanya tinggal di Tokyo, berada di bagian timur Prefektur Toyama ketika gempa terjadi, menghabiskan hari Tahun Baru yang santai bersama keluarga.
Setelah gempa besar pertama, dia duduk di ruang tamu sambil mengamati situasi sejenak sebelum gempa kedua terjadi, dan pada saat itulah dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, dan peringatan tsunami melalui telepon dan alarm area berbunyi tepat. setelah.
“Saya sudah tinggal di Jepang selama sembilan tahun dan saya belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya,” katanya.
Dia mengatakan dia tidak dapat memastikan adanya kerusakan serius di sekitarnya. Dia menambahkan bahwa dia telah mendengar laporan yang belum dikonfirmasi mengenai kemacetan lalu lintas di kota Namerikawa, di Prefektur Toyama, ketika penduduk berusaha untuk berkendara ke tempat yang lebih tinggi di daerah pegunungan.
Besarnya gempa yang terjadi pada hari Senin sama dengan gempa di Laut Jepang tahun 1983, yang menewaskan 104 orang dan melukai 324 orang.***