DESKJABAR - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan terguling dari jabatannya dalam mosi tidak percaya pada Minggu pagi, setelah beberapa sekutunya meninggalkannya.
Ketua salah satu partai terbesar, Liga Muslim Pakistan, Shehbaz Sharif akan mengambil alih posisi Khan, sebagai perdana menteri.
Menyikapi kekalahannya, Khan, menyalahkan oposisi. Ia menyebut, oposisi berkolusi dengan Amerika Serikat untuk menggulingkannya.
Namun hal itu terang-terangan dibantah pejabat Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter. Porter, juru bicara Deputi Departemen Luar Negeri mengatakan tuduhan itu "sama sekali tidak benar".
“AS tidak terlibat dalam politik internal Pakistan,” kata Porter.
Sebelumnya, Imran Khan telah mencoba untuk menghindari pemungutan suara dengan membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilihan umum lebih awal. Akan tetapi, Mahkamah Agung memutuskan bahwa pemungutan suara harus dilanjutkan.
Sementara itu, beberapa lawan politik Khan mengklaim bahwa perdana menteri terguling itu mendapat kekuasaan melalui bantuan militer selama pemilihan 2018. Pemungutan suara dilakukan di tengah hubungan yang mendingin antara Khan dan militer.