Network
DESKJABAR - Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan Senin 21 Maret 2022 dengan kenaikan di kisaran 3 sampai 4 persen.
Kenaikan harga minyak global dipicu oleh rencana serangan pemberontak Houthi, dukungan Iran, yang menyasar instalasi minyak Arab Saudi.
Sementara itu, Uni Eropa menghadapi simalakama terkait konflik Rusia Ukraina, karena mereka sangat tergantung pada pasokan minyak dan gas dari Rusia.
Baca Juga: JELANG RAMADHAN 2022, Pemerintah Pastikan Harga BBM dan Tarif Listrik Tidak Naik, Ini Penjelasannya
Kenaikan harga minyak global pada sesi perdagangan Senin 21 Maret 2022, terjadi di tengah konsultasi Uni Eropa tentang kemungkinan bergabung dengan AS dalam melarang impor minyak Rusia.
Pada perdagangan hari Senin, Minyak Mentah WTI naik 3,87% pada 108,91 dolar AS dan Minyak Mentah Brent diperdagangkan naik 3,93% pada 112,30 dolar AS.
Secara terpisah, harga minyak global juga didorong lebih tinggi setelah serangan dari pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran selama akhir pekan menargetkan fasilitas energi di Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia dan pemimpin de facto OPEC.
Menurut Kementerian Energi Arab Saudi, serangan yang dilakukan oleh pesawat tak berawak menghantam terminal distribusi untuk produk minyak sulingan di wilayah Jizan, kilang di pelabuhan Laut Merah Yanbu, dan pabrik gas alam.
Di Eropa, beberapa negara Uni Eropa, termasuk Irlandia dan Lithuania, berpendapat bahwa Uni Eropa harus menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Rusia, termasuk pada sektor energinya.
Para menteri Uni Eropa hari ini memulai konsultasi selama seminggu untuk memutuskan apakah dan bagaimana meningkatkan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
