Ledakan bom Termobarik menyebabkan korban yang dekat dengan ledakan dibiarkan tidak bisa bernapas, menyebabkan sesak napas.
Senjata termobarik umumnya lebih merusak daripada bom konvensional, dan mereka digunakan untuk menghancurkan target besar tanpa pandang bulu.
Dugaan adanya penggunaan bom Termobarik oleh militer Rusia dalam perang dengan Ukraina, pertama kali muncul di akhir Februari.
Saat itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyebut bahwa pengunaan bom Termobarik berpotensi menjadi kejahatan perang.
Sebelumnya, Rusia juga dituduh menggunakan bom termobarik di Chechnya pada 1999 dan baru-baru ini di Suriah.
Sebelumnya Amnesty International dan Human Rights Watch, keduanya menuduh Rusia menggunakan bom vakum, atau senjata termobarik dalam konfkik Rusia - Ukraina
Mengutip dari USAToday.com, Oksana Markarova, duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia telah menggunakan senjata termobarik.
Hal itu disampaikan Oksana Markarova selepas pertemuannya dengan anggota Kongres AS pada hari Senin 28 Februari 2022.
Baca Juga: Brace Striker PERSIB Bruno Cantanhede ke Gawang Arema Bukti Ia Tukang Gedor Ulung TERKINI