WASPADA OMICRON, Benarkah Vitamin D Mengurangi Keparahan Covid-19 Omicron? Cari Tahu Segera

- 9 Februari 2022, 06:19 WIB
 Penelitian membuktikan defisisensi vitamin D pengaruhi keparahan akibat Covid-19
Penelitian membuktikan defisisensi vitamin D pengaruhi keparahan akibat Covid-19 /Pixabay/ Beverly Buckley/

DESKJABAR - Sebuah studi yang baru diterbitkan oleh tim peneliti menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan vitamin D dengan tingkat keparahan penyakit akibat infeksi Covid-19.

Adalah peneliti dari Fakultas Kedokteran Azrieli Universitas Bar-Ilan di Safed, Israel dan Pusat Medis Galilee di Nahariya, Israel yang membuktikan hubungan Covid-19 dengan vitamin D.

Informasi tersebut ditulis dalam artikel Michael T Nietzel, president emeritus of Misouri State Univerity, yang dimuat di Forbes 5 Februari 2022.

Baca Juga: EMAK-EMAK Wajib Tahu, Inilah 5 Tanaman Beracun yang Berbahaya Kalau Diletakkan di Dalam Rumah

Ia menyebutkan dalam jurnal PLOS ONE, penelitian tentang kadar vitamin D pada 1.176 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan hasil tes PCR positif medio April 2020 dan Februari 2021, di Galilee Medical Center.

Tingkat vitamin D didasarkan pada pengujian yang telah dilakukan sebelum rawat inap, baik sebagai bagian dari pemeriksaan darah rutin atau setelah kecurigaan klinis kekurangan vitamin D.  Hasil lab itu terjadi antara 14 hingga 730 hari sebelum tes positif Covid-19.

Pasien dengan defisiensi vitamin D (didefinisikan sebagai kurang dari 20 ng/mL) 14 kali lebih mungkin menderita kasus Covid-19  parah atau kritis dibandingkan mereka yang memiliki lebih dari 40 ng/mL.

Selain itu, angka kematian untuk pasien yang memiliki kadar vitamin D yang cukup adalah 2,3%, dibandingkan dengan 25,6% untuk pasien dalam kelompok kekurangan vitamin D.

Baca Juga: 3 KESALAHAN FATAL yang Harus Dihindari Menghadapi Duel Satu Lawan Satu di Pertempuran Free Fire

Perbedaan mencolok itu ditemukan bahkan setelah para peneliti mengontrol usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit kronis pasien.

Dan karena kadar vitamin D dinilai sebelum infeksi, penelitian ini menghindari masalah bahwa penipisan vitamin mungkin disebabkan oleh virus tersebut.

Manfaat vitamin D

Vitamin D telah lama dikenal banyak manfaat untuk kesehatan. Sebut saja, meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan menurunkan risiko kesehatan kardiovaskular.

"Selama pandemi, dokter telah menasihati pasien mereka untuk mengonsumsi vitamin D karena mereka pikir itu dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan mereka, meskipun sedikit bukti empiris langsung yang mendukung saran itu. Saya tahu karena dokter saya memberi saya nasihat seperti itu," kata  Michael.

Ia mengutip The Times of Israel, Dr. Amiel Dror, seorang dokter dan peneliti Bar Ilan yang memimpin tim peneliti, mengungkapkan keterkejutannya melihat perbedaan tingkat keparahan pasien karena kekurangan vitamin D.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA di Kode Redeem FF Terbaru 9 Februari 2022 ADA MP40 New Year Gratis dari Garena, Ini Faktanya

Studi Israel dilakukan sebelum Omicron merebak, tetapi Dror percaya bahwa efektivitas vitamin D masih akan ditemukan untuk varian Covid-19.

“Apa yang kami lihat ketika vitamin D membantu orang dengan infeksi Covid-19 adalah hasil dari efektivitasnya dalam memperkuat sistem kekebalan untuk menangani patogen virus yang menyerang sistem pernapasan,” tambahnya.

Ditambahkan, “Studi kami berkontribusi pada bukti yang terus berkembang yang menunjukkan riwayat kekurangan vitamin D pasien adalah faktor risiko prediktif yang terkait dengan perjalanan penyakit klinis Covid-19 yang lebih buruk dan kematian.”***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah