Pilkada 2024 Pangandaran, Dadang Okta Dicoret PDIP Saat Popularitas Ujang Endin Menguat, Strategi atau Panik?

- 22 Mei 2024, 11:38 WIB
Dari kiri ke kanan, Jeje Wiradinata Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Bupati Pangandaran, H Ujang Endin Indrawan Wakil Bupati Pangandaran dan Dadang Okta
Dari kiri ke kanan, Jeje Wiradinata Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Bupati Pangandaran, H Ujang Endin Indrawan Wakil Bupati Pangandaran dan Dadang Okta /Istimewa/

DESKJABAR - Keputusan mengejutkan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Bupati Pangandaran, Jawa Barat Jeje Wiradinata mencoret Dadang Solihat yang akrab dipanggil Dadang Okta dari pencalonan sebagai bakal calon bupati/wakil bupati Pangandaran di Pilkada 2024, telah menimbulkan spekulasi.

Maklum, sebelumnya Dadang Okta alias Dadang Solihat, cukup diandalkan dan telah diendorse oleh Jeje, tiba-tiba harus tersingkir dari rencana pencalonan PDIP di Pilkada Pangandaran 2024.

Langkah dramatis tersebut  mengundang berbagai analisis kritis tentang motif di balik keputusan PDIP Pangandaran dan dampaknya terhadap konstelasi politik di Pangandaran.

Bahkan fenomena ini menurut pegiat Saung Aspirasi Sarerea (Sarasa) Pangandaran Tedi Yusnanda N dalam keterangan tertulisnya yang diterima DeskJabar.com Rabu 22 Mei 2024. mencerminkan kepanikan Jeje Wiradinata terhadap semakin menguatnya popularitas Ujang Endin Indrawan, Wakil Bupati Pangandaran saat ini yang dikabarkan berselisih dengannya.

Baca Juga: Pilkada Pangandaran 2024 Memanas, Dadang Solihat Dicoret Ujang Endin Melambung

Baca Juga: Seniman Tasikmalaya Pertanyakan Proyek Dadaha Jadi Alun-Alun, Tabrak Regulasi?

“Menghadapi ancaman yang signifikan dari Ujang Endin, Jeje mungkin merasa perlu melakukan perubahan radikal dalam strateginya. Dadang Solihat, yang awalnya dianggap sebagai tokoh kuat yang mampu menandingi calon lain, termasuk Ujang Endin, tampaknya tidak lagi dipandang cukup kompetitif untuk menjamin kemenangan PDIP,” ujarnya.

Namun Tedi melihat,  langkah ini bisa juga  manuver politik cerdik dari Jeje. Dengan mencoret Dadang Solihat, Jeje mungkin sedang mengocok ulang kartu politiknya untuk mencari figur lain yang lebih potensial dan memiliki daya tarik lebih besar di mata pemilih.

“Langkah ini bisa dianggap sebagai strategi adaptif dalam menghadapi dinamika politik yang terus berubah, memastikan PDIP tetap dalam posisi kompetitif menjelang Pilkada 2024,” katanya.

Selain itu, menurut dia, pencoretan Dadang Solihat mungkin juga merupakan upaya untuk membuka kembali komunikasi dengan Ujang Endin, mengingat Ujang Endin masih terdaftar sebagai bakal calon bupati/wakil bupati dari PDIP.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah