“Mungkin Jeje berusaha membangun kembali hubungan politik yang sempat retak. Jika berhasil mengajak Ujang Endin untuk rujuk, ini bisa menjadi kekuatan besar bagi PDIP dalam menghadapi Pilkada 2024,” ujar Tedi.
Dukungan ke Ujang Endin menguat
Yang jadi masalah dan menjadi pertanyaan besar lanjut Tedi, adalah bagaimana sikap Ujang Endin Indrawan terhadap ajakan rujuk ini. Apakah Ujang akan menerima tawaran perdamaian dan bersatu kembali dengan Jeje di bawah bendera PDIP, ataukah ia akan tetap pada jalur politiknya sendiri.
Terutama kata Tedi, jika mendapat dukungan kuat dari partai lain seperti Gerindra, sikap Ujang Endin akan sangat menentukan peta politik di Pangandaran.
Tedi mengamati, saat ini ada kelompok masyarakat yang beroposisi terhadap kepemimpinan Jeje Wiradinata dan melihat sosok Ujang Endin sebagai ikon perlawanan.
Jika Ujang Endin menolak ajakan rujuk dan memilih untuk memperkuat posisinya sebagai simbol oposisi, kata Tedi, dapat memperkuat basis dukungan terhadap Ujang Endin dan mengubah dinamika politik di Pangandaran secara signifikan.
Baca Juga: Pilkada 2024, Ujang Endin - Dedi Mulyadi Saling Dukung Menangkan Pangandaran dan Jabar
“(Sebaliknya) jika Ujang Endin menerima ajakan rujuk, PDIP bisa mengonsolidasikan kekuatan dan menghadapi Pilkada dengan lebih solid,” ujarnya.
Namun, jika Ujang Endin memilih untuk menolak rujuk dan terus maju dengan dukungan partai lain, Jeje harus menemukan strategi baru dalam mengatasi tantangan ini.
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/12x163:1182x897/x/photo/2024/05/20/2286128316.jpg)
Tedi menegaskan, apapun pilihan Ujang Endin, langkah Jeje mencoret Dadang Solihat menunjukkan bahwa persaingan politik di Pangandaran semakin sengit dan penuh intrik.