DESKJABAR - Saat gunung api meletus, debu, abu, karbon monoksida, sulfur dioksida dan gas berbahaya lainnya akan terpapar ke udara yang di sebut dengan abu vulkanik.
Sedangkan sulfur dioksida merupakan gas yang paling berbahaya bagi kesehatan. Jika gas bereaksi dengan oksigen, kelembaban dan sinar matahari, maka kabut abu vulkanik akan terbentuk.
Perlu diketahui abu vulkanik ini adalah polusi udara yang sangat beracun bagi kesehatan, berikut bahaya abu vulkanik
Bahaya Abu Vulkanik
1. Gangguan Pernapasan Akut
Partikel abu yang dikeluarkan sangat halus sehingga bisa terhirup dan masuk kedalam paru-paru,yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Bila terjadi erupsi sebaiknya kita mengungsi ke tempat yang aman agar tidak terpapar dalam jumlah yang sangat banyak.
Menurut Studi Review dalam The Respiratory Jurnal gejala pernapasan akut muncul setelah seseorang terkena paparan abu vulkanik namun tidak dijelaskan adanya efek jangka panjang dari paparan tersebut.
2. Gangguan Pernapasan Kronis
Bahaya abu vulkanik juga berdampak pada masalah gangguan pernapasan jangka panjang atau kronis yang di akibatkan oleh partikel yang ada di dalamnya.
Studi Review yang terbit dalam jurnal tahun 2006 mengungkapkan seseorang yang sudah memiliki penyakit paru-paru atau asma bisa mengalami perburukan gejala ketika terpapar abu vulkanik dari letusan gunung.
Bahkan paparan jangka panjang bisa berujung pada silikosis, silikosis merupakan penyakit paru-paru jangka panjang akibat tubuh menghirup banyak debu silika.
Silika sendiri adalah zat beracun yang terpapar pada pasir, batu batuan dan tanah liat tertentu, partikel ini bisa terhirup dengan mudah karena berbentuk debu yang sangat halus.
Baca Juga: Objek Wisata di Garut Tidak Hanya Cipanas, Ada Candi Peninggalan Hindu yang Sangat Unik
3. Iritasi Pada Mata
Selanjutnya bahaya abh vulkanik bisa mempengaruhi indra penglihatan, yaitu bisa mengiritasi pada mata.
Karena abu vulkanik dapat mengakibatkan goresan pada mata atau abrasi kornea dan konjungtivitis yang dapat mengakibatkan gangguan pada mata.
Penelitian tahun 2005 dalam Jrnal Oktamology menemukan bahwa abu vulkanik bisa menimbulkan gejala mata pada partisipan, namun pengaruh langsung yang terjadi pada mereka yang tinggal sangat dekat dengan gunung berapi.
4. Iritasi Pada Kulit
Tidak hanya mengiritasi mata, abu vulkanik juga berdampak pada kulit, partikel halus tersebut dapat mengiritasi kulit yang sensitif, meski dampaknya terhadap kulit sangat jarang ditemukan.
Baca Juga: Jajanan Tradisional Gemblong, Yummy Banget dan Super Legit, Begini Resep dan Cara Membuatnya
5. Masalah Pernapasan Anak
Sama aja dengan orang dewasa paparan abu juga bisa mengakibatkan masalah pernapasan pada anak-anak, bahkan anak-anak lebih rentan terhadap bahaya abu vulkanik.
Partikel abu yang berdiameter 10 mikrometer memang tidak dapat mencapai paru-paru, tetapi bisa mengiritasi mata hidung dan tenggorokan anak.
Selain itu abu vulkanik juga bisa memperparah gejala penyakit pernapasan yang sudah ada pada anak seperti tuberkulosis, asma dan sistik fibrosis.***