Kemenkes bentuk tim investigasi
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa Kemenkes RI telah membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab penyakit.
Tim investigasi untuk menyelidiki dan menangani kasus gangguan ginjal akut misterius tersebut terdiri atas IDAI dan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM).
Kemenkes RI juga telah menerbitkan tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Di samping itu, Kemenkes RI berkoordinasi dengan pakar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang melakukan investigasi kasus serupa di Gambia.
Hingga saat ini, tercatat 14 provinsi melaporkan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung, Jadwal dan Lokasi Pekan Ini, 17-23 Oktober 2022, Cukup Datangi yang Terdekat
DKI Jakarta menjadi yang terbanyak melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak, lalu Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta.***