Paxlovid sendiri merupakan paduan dari 2 anti virus, yang pertama ritonavir dan nirmatrelvir. Karena dua antivirus ini bekerja secara sinergi
Menurut penelitian, lanjutnya, Molnupiravir ini bisa mengurangi risiko orang masuk rumah sakit serta mengurangi risiko kematian hingga 50 persen dari 700 orang yang diuji klinik.
“Sementara Paxlovid itu lebih banyak lagi, jadi dia sampelnya 1.200-an orang dan dapat menurunkan sebesar 89 persen penderita masuk rumah sakit hingga risiko kematian. Jadi mampu mencegah tingkat keparahan yang lebih tinggi,” tutur Novan.
Bagaimana efek sampingnya?
Kalau Molnupiravir sendiri yang banyak dilaporkan adalah diare. Kurang lebih 3 persen dari 700 orang yang diuji klinik mengalaminya. Kemudian 1 persen mengalami mual muntah atau pusing.
Sementara Paxlovid, itu lebih kecil lagi efek sampingnya. Yaitu kurang dari 1 persen dilaporkan mengalami diare dan mual muntah.
“Yang diuji klinis untuk obat ini adalah orang-orang dengan penderita Covid-19 dari gejala ringan sampai dengan sedang, jadi tidak untuk mereka dengan gejala berat,” kata Novan.
Molnupiravir ini diminum sampai dengan masa pengobatan selama 5 hari. Dengan dosis 2 kali minum, sekali minum 800 mg.
Sementara untuk Paxlovid itu diminum 2 kali sehari 1 tablet dengan komposisi 300 mg Nirmatrelvir dan 100 mg Ritonavir. Khusus Paxlovid minumnya tidak boleh digerus jadi harus diminum secara utuh.***