Anak Usia Dini Terpapar Gadget, Beresiko Menjadi Telat Bicara, Ini Cara Menghindari

- 24 Juli 2021, 13:44 WIB
gadget
gadget /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Pada zaman sekarang, banyak orang tua membiarkan anaknya terlalu dini sudah memainkan ponsel atau gadget.

Padahal, anak usia dini yang sudah memainkan bahkan terpapar gadget, menghadapi resiko besar terhadap kesehatan, yaitu menjadi telat bicara bahkan gagu.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta dokter spesialis anak Rini Sekartini, di Jakarta, Sabtu, 24 Juli 2021, menyarankan kepada orangtua, agar tidak diberikan akses ponsel atau gadget kepada anak hingga mencapai usia 2 tahun.

“Ini untuk mencegah terjadinya telat bicara. Sebab, jika anak terlalu terpapar gadget apalagi tanpa pendampingan orang tua maka yang terjadi adalah mengganggu potensi anak untuk berbicara,” ujarnya.

Baca Juga: Gisel Video 19 Detik Curhat Sedih Menyesali Perbuatan, Khawatir Masa Depan Gempi

Dokter Rini Sekartini juga menyarankan, bahwa anak-anak tidak boleh sendirian, apalagi di usia dini, ditinggal hanya dengan gadget.

“Bisa dibilang gadget itu jadi musuh utama, karena banyak ditemukan anak dengan gadget rata- rata mengalami telat bicara. Jadi ini saya titip ke orang tua, sampai usia anak mencapai 2 tahun tidak perlu diberi gadget,” kata dokter Rini dalam webinar bertajuk “Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini”, dilansir Antara.

Disebutkan, ketika anak baru lahir hingga berusia dua tahun, buah hati tengah menjalani yang dinamakan masa keemasan untuk berkembang dan bertumbuh secara optimal.

Mengacu pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, salah satu indikator anak yang bertumbuh dan berkembang dengan baik hingga menginjak usia 2 tahun adalah sudah mampu berbicara dengan lancar.

Baca Juga: Profil dan Biodata Vincent Rompies, Pria dengan Segudang Karir dan Beragama Sama dengan Ibu Kandungnya

Terkadang orang tua yang sibuk sering kali membiarkan buah hati menggunakan gadget agar anak tetap anteng atau pun tidak rewel. Namun rupanya dengan hal itu anak- anak malah menjadi tidak aktif, dan berpotensi tidak berkembang sesuai usianya.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta dokter spesialis anak Rini Sekartini/dok Antara
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta dokter spesialis anak Rini Sekartini/dok Antara Antara

Panduan

Dokter yang tergabung di divisi Tumbuh Kembang- Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI- RSCM itu menyampaikan sering kali dalam prakteknya sebagai praktisi kesehatan anak, masalah telat bicara ditemukan pada anak- anak yang terpapar penggunaan gadget sejak dini.

Untuk mencegah agar anak- anak di bawah usia 2 tahun tidak mengalami keterlambatan atau tidak lancaran pada saat berbicara disarankan agar anak tidak diberi akses menggunakan gadget terlebih dahulu.

“Hal lain yang perlu diperhatikan dari kondisi anak yang telat bicara atau tidak lancar berbicara adalah nutrisi. Disarankan agar anak dengan kondisi tidak lancar bicara untuk bisa mengonsumsi makanan yang sesuai kebutuhannya,” ucap Rini Sekartini.

Baca Juga: Anda Sulit Tidur (Insomnia), Cobalah Tips Berikut Ini, Insyaallah Pules

Jika mengalami gangguan artikulasi, artinya makanan yang diberikan harus bisa menstimulasi anak mengunyah sehingga kemampuan otot- otot mulutnya bisa mendorong buah hati berartikulasi dengan baik.

Selain telat bicara, ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua guna memastikan anaknya bertumbuh dengan maksimal.

Orang tua wajib memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya itu setidaknya mengikuti panduan di Buku KIA.

Jika ternyata orang tua menyadari bahwa anak tidak memenuhi beberapa faktor yang ada di Buku KIA, maka sebaiknya orang tua segera melakukan intervensi dengan berkonsultasi kepada dokter anak. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah