Lahan yang Makin Sempit, Urban Farming Solusi Ketahanan Pangan Nasional

- 18 Oktober 2020, 19:53 WIB
Ilustrasi urban farming.
Ilustrasi urban farming. /Pixabay/Moneyforcoffee/

DESKJABAR - Salah satu upaya menjaga ketahanan pangan nasional, para pelaku usaha dapat menjadi inisiator dalam mengembangkan pertanian di perkotaan (urban farming).

Demikian dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi perkebunan hidroponik milik PT Asabi di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Minggu 18 Oktober 2020.

Dalam kunjungannya, Mentan meninjau proses pembibitan hingga pengemasan sayur menuju pasar penjualan di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Hotel di Garut Kena Imbas Diperpanjangnya PSBB Jakarta

"Saya ke sini untuk melihat tanaman sayur dan berbagai inovasi yang sudah menggunakan teknologi buatan anak bangsa. Misalnya di sini ada rumah pengering yang tidak pakai listrik dan tidak pakai macam-macam. Semuanya betul-betul green house," kata Mentan.

Mentan menjelaskan, permintaan sayuran meningkat dua kali lipat saat pandemi Covid-19, yang tidak memiliki lahan besar.

Syahrul menyebutkan, dengan lahan seluas 500 meter, penghasilan dari produksi dan penjualan sayur bisa menghasilkan Rp40 juta per bulan.

Baca Juga: Ada Dugaan Praktik Joki, Program Kartu Prakerja Diminta Dievaluasi Menyeluruh

Menurut dia, keterlibatan swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional harus didorong menjadi lebih besar. Pertanian semacam ini bahkan telah membuktikan bahwa hidroponik bisa dilakukan oleh semua kalangan.

"Memang tidak mungkin semuanya dilakukan oleh pemerintah. Kemampuan pemerintahan sangat terbatas, makanya swasta harus bisa membuka jalan dengan berbagai kreasi untuk menghadapi tantangan," kata dia, seperti dikutip DeskJabar dari Antara.

Presiden Asabi Agricon, Harlan Bengardi, mengapresiasi atas perhatian Mentan ke perkebunan hidroponik miliknya. Menurut dia, kunjungan ini bisa membuat perusahan swasta semakin bersemangat dalam mendorong ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Harganya Kembali Melejit, Budidaya Vanili Bergairah

Menurut Harlan, masa depan pertanian urban farming selama setahun terakhir memiliki sirklus yang sangat baik. Hal itu dipengaruhi karena cuaca yang sudah tidak menentu dan lahan yang semakin sempit.

Ia berharap perkebunan Asabi bisa menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis sayur melalui metode hidroponik. Apalagi, kebutuhan sayur di wilayah Jabodetabek semakin meningkat.

"Konsep urban farming itu memang bukan untuk menyediakan lapangan kerja, melainkan untuk memaksimalkan lahan kecil agar bisa menjadi lahan produktif. Semoga ke depan masyarakat mulai bisa menerapkan urban farming," kata dia.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x