FAO, Sistem Pangan dan Pertanian Global Masih Rapuh

- 16 Oktober 2020, 10:49 WIB
Petani Purwakarta
Petani Purwakarta /Humas Pemkab Purwakarta/Humas Pemkab Purwakarta

DESKJABAR - Pandemi Covid-19 telah menyingkapkan masih rapuhnya sistem pangan dan pertanian global serta memicu resesi ekonomi dunia.

Akibat resesi ekonomi, setidaknya 132 juta orang di dunia diprediksi menderita kelaparan sampai akhir tahun ini. Bahkan sebelum pandemi, lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses yang tetap untuk makanan yang aman dan bergizi.

Untuk itu dalam momentum Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, sistem pangan global, harus dibenahi mengingat sampai hai ini kelaparan masih terjadi, angka kegemukan cukup tinggi, lingkungan rusak.

Baca Juga: Pengamat : Purnawirawan Dapat Juga Ikut Terlibat Dalam Pembangunan Pertanian

Selain itu, pemborosan makanan cukup marak, serta kurangnya proteksi pekerja sepanjang rantai pangan menjadi ironi di tengah kemampuan produksi pangan yang terbatas.

Dikutip dari kantor berita Antara,  Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Indonesia Victor Mol mengatakan, pandemi menambah kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian. Namun di saat yang sama, memberikan kesempatan untuk membangun kembali sistem pangan dan pertanian.

"Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua," kata Victor di Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2020.

Baca Juga: Buruh Tuntut Jokowi Keluarkan Perpu Pembatalan UU Cipta Kerja

Ada pun tema Hari Pangan Sedunia tahun ini "Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita" menyerukan untuk membangun kembali dengan sistem pangan yang lebih baik dan pertanian yang lebih tangguh dan kuat.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x