Komoditas Perkebunan Ini Dilirik Kaum Milenial di Sumedang dan Cianjur, Bisa Bikin Kaya Mendadak

- 8 September 2023, 09:45 WIB
Usaha produksi vanili dilakukan di Poktan Mekar Abadi, Desa Mekarmulya, Kec. Cikalongkulon, Cianjur.
Usaha produksi vanili dilakukan di Poktan Mekar Abadi, Desa Mekarmulya, Kec. Cikalongkulon, Cianjur. /dok Poktan Mekar Abadi, Chandra Dirgantara Nusantara,

DESKJABAR – Kalangan milenial di Cianjur dan Sumedang, Jawa Barat belakangan ini banyak yang tertarik usaha rumpun pertanian, termasuk komoditas perkebunan. Ada komoditas perkebunan yang dilirik kaum milenial, karena ada peluang bisa kaya mendadak jika situasi bisa termanfaatkan.

 

 

Adalah komoditas vanili, yang kini kembali munculkan peluang kebangkitan bagi usaha perkebunan rakyat vdi Indonesia. Jika bisnis vanili Indonesia bisa memanfaatkan situasi perdagangan dunia, usaha komoditas itu bisa membawa kemakmuran bagi orang-orang Indonesia, termasuk di Jawa Barat.

Usaha vanili merupakan salah satu komoditas rumpun pertanian di Indonesia dari sub sektor perkebunan, yang bangkit kembali pasarnya di dunia sejak beberapa tahun terakhir. Saat ini ada peluang keberuntungan bisa bikin kaya mendadak jika memanfaatkan momen peluang pasar.

 Baca Juga: Di Poktan Mekar Abadi Cianjur, Usaha Perkebunan Rakyat Banyak Dilirik Kaum Milenial dan Gen Z

Harga sekarang

 

Beberapa petani milenial di Sumedang dan Cianjur, kepada DeskJabar, Jumat, 8 Agustus 2023 senada mengatakan, bahwa mereka sudah mengusahakan komoditas vanili sejak setahun terakhir. Saat ini, mereka berupaya meningkatkan produksi dengan memutar menyediakan bibit untuk kebutuhan sendiri.

Di Sumedang, produksi vanili umumnya ada di kaki Gunung Tampomas dan kaki Gunung Kareumbi. Sedangkan di Cianjur, produksi vanili kebanyakan ada di kawasan Cikaling Kulon, serta sebagian juga dibudidayakan di Kabupaten Sukabumi.

Misalnya Agus, salah seorang petani milenial dari kaki Gunung Kareumbi, Sumedang, yang mengatakan, sejumlah petani setempat sedang berupaya memperbanyak perbibitan dibandingkan menjual hasil produksi. Sebab, harga vanili kini sedang di bawah harga pasar normal, walau pun tetap bisa terjual cepat.

Menurut dia, harga vanili sedang rata-rata Rp 600.000-an/kg kering, dibandingkan harga normal di atas Rp 1,2 juta/kg. Bahkan diketahui sebenarnya harga vanili kering bisa mencapai Rp 16 juta/kg kering untuk kualitas tertentu.

Baca Juga: Harganya Kembali Melejit, Budidaya Vanili Bergairah

Gambaran serupa dilontarkan petani milenial dari kelompok tani Mekar Abadi, Desa Mekarmulya, Kec. Cikalongkulon, Cianjur, Chandra Dirgantara Nusantara, yang menunjukan, bahwa di kelompok tani mereka sedang mengembangkan produksi vanili. Para petani milenial di kelompok ini memiliki harapan besar dari usaha bididaya vanili.

Chandra juga mengatakan, harga vanili memang antara rentang Rp 16 juta/kg kering sampai Rp 16,5 juta/kg kering. “Jika mampu memanfaatkan situasi mengisi pasar dimana produksi Magadaskar dan Hawaii sedang terganggu produksinya, diyakini Indonesia bisa menjadi pemain dunia,” ujarnya.

 

Baik Chandra maupun Agus sama-sama tersenyum, jika ditanya apakah dari usaha vanili membuat banyak petani milenial bisa kaya mendadak. “Iya sangat bisa, tergantung sebarapa jauh pelaku bisnis vanili Indonesia bisa memanfaatkan situasi pasar dunia,” ujar Agus senada Candra.

Gambaran umum

Sebagai gambaran, vanila merupakan bahan penyedap rasa yang berasal dari keluarga anggrek tanaman vanila dan banyak ditanam di daerah tropis seperti Madagaskar, Meksiko, Tahiti, dan Indonesia karena iklim hangat dan lembab yang ideal di wilayah tersebut.

Bisnis vanili Indonesia sempat berjaya sampai menjelang tahun 2002 lalu, sebelum mengalami kelesuan sampai tahun 2019. Pada tahun 2022, produksi vanili Indonesia kembali banyak dicari konsumen dunia.

Baca Juga: Perkebunan Jawa Barat, Masyarakat Pangandaran Antusias Budidaya Vanili

Apalagi produsen utama, yaitu Magadaskar dan Meksiko masih terpengaruh krisis dan gangguan produksi di negara itu karena dampak perubahan iklim. Produksi vanili asal Indonesia bisa menyalip di pasaran dunia, apalagi jika mampu kembali mempertahankan kepercayaan para pembeli internasional.

 

Media online Prancis, Le Monde, pada lemonde.fr pada 20 April 2023 melansir, pasar vanili asal Madagaskar sedang macet, dimana ratusan ton komoditas itu masih menumpuk pada sejumlah gudang di negara itu.

Ekspor vanili dari Madagaskar masih menunggu situasi politik, karena negara bersangkutan akan melakukan pemilihan umum pada November 2023. Dengan gambaran tersebut, produksi vanili Indonesia bisa memanfaatkan peluang mengisi pasar dunia pada September sampai November 2023. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah