Teh Buatan Indonesia Perangi Produk Impor, untuk Selamatkan Perkebunan Teh dan Lingkungan

- 11 Juli 2023, 10:29 WIB
Produk teh buatan Indonesia impor bersiap perangi produk impor, untuk menyelamatkan bisnis perkebunan teh dan lingkungan hidup di negara ini
Produk teh buatan Indonesia impor bersiap perangi produk impor, untuk menyelamatkan bisnis perkebunan teh dan lingkungan hidup di negara ini /dok Asosiasi Teh Indonesia

DESKJABAR – Produk teh buatan Indonesia impor bersiap perangi produk impor, untuk menyelamatkan bisnis perkebunan teh dan lingkungan hidup di negara ini. Sebab, Indonesia terus kebanjiran produk teh celup impor, yang mengancam bisnis perkebunan teh dan lingkungan hidup di negara ini.

Upaya mengutamakan bisnis teh lokal Indonesia sudah dilakukan di Provinsi Bali, yang ternyata bisa mendongkrak penjualan teh Indonesia. Berbagai provinsi lain di Indonesia bisa mengikuti langkah tersebut, dimana produk teh buatan lokal harus mampu menyediakan produk yang bagus pula.

Sejumlah pemangku kepentingan bisnis teh di Indonesia melihat membanjirnya teh impor pada tahun 2023 ini, sudah membahayakan bisnis perkebunan nasional. Sebagai upaya bersaing secara sehat, produk-produk teh Indonesia siap membanjiri pasaran dengan citra mutu bagus dan sehat.

 Baca Juga: Teh Brand Lokal Terus Berkembang Pasarnya, Usaha Perkebunan Rakyat Termotivasi

Kebijakan yang mendukung

Gambaran itu muncul pada zoom meeting dilakukan sejumlah stakeholder teh Indonesia dari Kementerian Perindustrian, Selasa, 11 Juli 2023. Yang hadir adalah Direktur Mimtemgar Kemenperin, Edy Sutopo ; Ketua Umum Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Dede Kusdiman ; pelaku usaha swasta, pengelola pengurus wisata dari perkebunan BUMN, Kementerian Pertanian, Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, serta sejumlah asosiasi terkait lainnya, dll.

Direktur Mintemgar Kemenperin, Edy Sutopo, menyebutkan, ada fenomena penjualan dan konsumsi teh di Bali, kini sudah banyak beralih menggunakan produk lokal dari semula impor asal Srilanka. Pemprov Bali memberikan dukungan dengan munculkan regulasi, agar produk-produk teh lokal yang diutamakan dijual.

Melihat apa yang sudah dilakukan di Bali, menurut Edy Sutopo, bisa menjadi inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia menerapkan hal serupa. Sebab, di Bali saja bisa, padahal provinsi itu merupakan kawasan wisata internasional.

“Nah, ini tantangan bagi produsen teh Indonesia untuk membuat yang berkualitas sama tinggi dengan teh impor. Tetapi harga teh buatan Indonesia harganya harus lebih terjangkau, sebagai cara bersaing dengan produk sejenis impor,” ujarnya.

 Baca Juga: Bisnis Teh Artisan Bidik Milenial dan Gen Z, Perkebunan Teh Indonesia Punya Pasar Masa Depan

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x