Wahyu, perwakilan dari Kementerian Pertanian menyebutkan, salah satu tantangan utama, adalah banyaknya pelaku impor teh yang memasukan teh kualitas rendah yang mencampur dengan teh kualitas tinggi buatan Indonesia.
“Ulah begini yang merusak citra teh Indonesia, yang sebenarnya sudah banyak yang bagus,” ujar Wahyu.
Kementerian Pertanian pun, katanya, terbentur anggaran kecil untuk pembangunan kembali perkebunan teh Indonesia, khususnya perkebunan rakyat. Karena dananya minim, maka rehabilitasi masih terbatas, misalnya baru mampu merehabilitasi 100 hektar perkebunan teh rakyat di Tasikmalaya, Jawa Barat. ***