Tanaman Hias Menghasilkan Keindahan Dengan Dipelihara Sepenuh Hati, Harganya Jadi Mahal

- 8 September 2021, 14:14 WIB
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat, MSi, berkolaborasi dengan banyak pihak dalam Program Petani Milenial Tanaman Hias, di Lembang, Bandung Barat
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat, MSi, berkolaborasi dengan banyak pihak dalam Program Petani Milenial Tanaman Hias, di Lembang, Bandung Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Program petani milenial yang dilakukan di Jawa Barat, memunculkan integritas dalam usaha pertanian di kalangan petani generasi muda.

Dalam usaha produksi dan bisnis tanaman hias, sangat berkaitan dengan keseriusan dan kesungguhan menangani dan memelihara secara sepenuh hati, sehingga hasilnya menjadi dihargai mahal.

Para petani milenial tanaman hias di Jawa Barat ditanamkan integritas sebagai pelaku usaha pertanian melalui keseriusan, kesungguhan, dan sifat sepenuh hati, dalam bisnis tanaman hias. 

Baca Juga: AGRIBISNIS JAWA BARAT, Mangga Gedong Gincu Menjadi Kualitas Bagus Karena Lalat Buah Berkurang  

Gambaran tersebut, tampak dari aktivitas 20 petani milenial yang sedang latihan budidaya tanaman hias di Satuan Pelayanan Margahayu Lembang, Balai Benih Hortikultura (BBH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Selasa, 7 September 2021.

Para petani milenial tanaman hias tampak bersemangat dalam mengikuti latihan, karena mereka rata-rata bercita-cita ingin menjadi pengusaha tanaman hias.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat, MSi, di Bandung, Rabu, 8 September 2021, mengatakan, usaha produksi dan bisnis tanaman hias merupakan sesuatu yang membutuhkan perlakuan dengan hati.

Baca Juga: Petani Milenial Jawa Barat Semangat Membuka Wirausaha Tanaman Hias Melalui Latihan di Lembang

“Sebab, yang tanaman hias adalah makhluk hidup yang memunculkan keindahan. Tentu mengurusnya harus dengan hati dan kesungguhan,” ujar Dadan Hidayat.

Disebutkan, bahwa produksi dan bisnis tanaman hias memang merupakan salah satu usaha potensial bagi kalangan muda sehingga diminati untuk menjadi petani milenial.

Dadan Hidayat menyebutkan, bahwa belajar budidaya tanaman hias memunculkan jiwa seni, jaringan komunikasi, dan bisnis.

Mengapa demikian, katanya, karena tanaman hias merupakan aspek keindahan dan seni.

Baca Juga: Budidaya Ubi Jalar Beniazuma, Diarahkan Usaha Unggulan Petani Milenial Jawa Barat

Kemudian, katanya, akan muncul jaringan komunikasi diantara sesame penggemar tanaman hias.

Berikutnya, berkembang muncul jejaring bisnis yang saling menguntungkan.

Bagi kalangan generasi muda, dimana petani milenial sangat potensial tumbuh ketiga aspek, mulai budidaya, komunikasi, dan bisnis.

Menurut Dadan Hidayat, aspek latihan budidaya untuk menghasilkan wirausaha tanaman hias, merupakan Program Petani Milenial yang diluncurkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Disebutkan, bahwa tanaman hias merupakan bisnis kebahagiaan, karena memang menciptakan kebahagiaan bagi semua unsur pelaku, baik petani, pebisnis, sampai masyarakat penggemar tanaman hias.

Baca Juga: Petani Pangandaran Berhasil Budidayakan Ubi Jalar Jumbo, Salah Satu Manfaatnya Dapat Mencegah Kanker

Petani milenial berlatih budidaya tanaman hias di Satuan Pelayanan Margahayu Lembang Balai Benih Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
Petani milenial berlatih budidaya tanaman hias di Satuan Pelayanan Margahayu Lembang Balai Benih Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat DeskJabar

Gambaran demikian diakui tiga petani milenial yang mengikuti latihan budidaya tanaman hias di Satuan Pelayanan Margahayu Lembang BBH Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat tersebut.

Pendamping Pendamping Program Petani Milenial dari pihak penjamin, BUMD PT AgroJabar, Raden Trizaldi Prima Alamsyah, menilai, bahwa ke-20 petani milenial tersebut terlihat cepat belajar dan menguasai keterampilan budidaya tanaman hias.

“Ini dapat dilihat, dimana dalam memenuhi standarisasi rata-rata sudah 50 persen atau mendekati, padahal baru 1,5 bulan mereka belajar,” ujarnya.

Mengapa demikian, menurut Trizaldi, disebabkan ke-20 petani milenial itu tampak mengurus tanaman-tanaman hias dengan integritas sepenuh hati.

Baca Juga: Agribisnis Ubi Jalar Bermanfaat Hindari Tanah Menganggur

Apalagi, katanya, mereka memiliki harapan setelah selesai mengikuti latihan budidaya tanaman hias dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat ini kemudian sukes wirausaha tanaman hias.

Ada tiga jenis tanaman hias yang diberikan latihan budidaya sekaligus dimitrakan pemasarannya, yaitu Amydrium silver, Scindapsus lucens, dan Homalonema frog.

Disebut-sebut, anakan tiga tanaman hias tersebut rata-rata dihargai Rp 50 ribu per satuan anakan oleh PT AgroJabar yang kemudian dijual kembali kepada CV MInaqu Bogor selaku pembina teknis dan pembeli untuk ekspor ke Amerika dan Eropa.

Baca Juga: Tiga Tanaman Hias Lokal Ini Bisa Membuat Kaya, Dibudidayakan Petani Milenial dan Emak-emak

Kepala Seksi Pasca Panen dan Hortikultura Ir Chakrawati, MP, dll, menyebutkan, bahwa harapan terhadap para petani milenial belajar itu memang sangat bermanfaat bagi mereka untuk kemudian berhasil menjadi wirausaha tanaman hias.

“Tanaman hias ini merupakan salah satu peluang bisnis bagus bagi kalangan muda milenial yang menggeluti usaha pertanian. Apalagi karena sudah ada penjamin pembeli, tinggal para petani milenial semakin ahli dan kreatif menghasilkan produk berkualitas,” ujarnya. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x