Tiga Tanaman Hias Lokal Ini Bisa Membuat Kaya, Dibudidayakan Petani Milenial dan Emak-emak

- 29 Juli 2021, 17:07 WIB
Sejumlah petani milenial melakukan budidaya tanaman hias Amydrium, Homalomena, dan Scindapsus, di Satuan Pelayanan Margahayu, Lembang, Balai Benih  Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 28 Juli 2021
Sejumlah petani milenial melakukan budidaya tanaman hias Amydrium, Homalomena, dan Scindapsus, di Satuan Pelayanan Margahayu, Lembang, Balai Benih Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 28 Juli 2021 /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Bidang pertanian diketahui menjadi usaha yang menempati rangking teratas penyelamat ekonomi masyarakat semasa pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ada produksi tiga tanaman hias yang bisa membuat kaya untuk usaha kalangan milenial dan emak-emak. Pasarnya tinggi pada pasar ekspor, yaitu, yaitu Amydrium silver, Scindapsus, dan Homalomena.

Ketiga tanaman hias lokal tersebut kini dikembangkan sebagai peluang usaha dalam program Petani Milenial Jawa Barat untuk segmen tanaman hias yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di Lembang, Kabupaten Bandung Barat bekerjasama CV Minaqu Bogor.

Peresmian program Petani Milenial Jawa Barat segmen tanaman hias sudah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Satuan Pelayanan Margahayu, Balai Benih Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 28 Juli 2021.    

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil : Pertanian Adalah Usaha Masa Depan Baru Generasi Muda

Amydrium silver (kiri) dan Scindapsus (kanan)
Amydrium silver (kiri) dan Scindapsus (kanan) DeskJabar

Direktur CV Minaqu Bogor, Ade Wardhana, kepada DeskJabar, Kamis, 29 Juli 2021 menyebutkan, bahwa pembudidayaan tanaman hias Amydrium silver, Scindapsus, dan Homalonema sebenarnya tergolong mudah dan sudah menghasilkan siap dijual pada umur 3-4 bulan.

“Mengapa harga pasarnya tinggi dan laku keras, karena di Eropa dan Amerika, suatu prestise bagi masyarakat di sana memiliki tanaman hijau-hijauan. Sedangkan di Indonesia, hijau-hijauan malah terlalu dianggap biasa bahkan banyak dibabat,” ujar Ade Wardhana.

Pada pasar ekspor, dikatakannya, pada enam negara Eropa sekitar 100 Euro (sekitar Rp 1,7 juta dengan kurs Rp 17.000) dan di Amerika, harganya di atas 125 dolar AS (sekitar Rp 1,75 juta dengan kurs Rp 14.000) untuk pot ukuran minimal 25 cm.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x