Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 2-tamat)

- 27 Oktober 2020, 17:21 WIB
Peueut, cairan gula aren sebelum dipadatkan.
Peueut, cairan gula aren sebelum dipadatkan. /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Produksi gula aren di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, umumnya dilakukan dalam rumah-rumah warga. Bahkan, umumnya dalam dapur berupa gubuk, yang khas kehidupan masyarakat Sunda di pedalaman zaman dahulu.

Produksi gula aren adalah mengolah nira atau disebut lahang yang disadap dari pohon aren. Kemudian, setelah dilakukan proses, cairan nira aren dimasak dalam wajan, biasanya berukuran besar.

Gula aren bukan hanya dikonsumsi dalam bentuk padatan, namun juga dalam bentuk cairan hangat. Orang Sunda menyebut cairan kental hangat berwarna coklat dari proses produksi gula aren itu, dengan “peueut”.

Bagi masyarakat Sunda yang mengenal dan menikmati khas konsumsi, biasanya mengucurkan peueut kepada pangan lokal, seperti sampeu atau disebut pula singkong.

Namun, banyak juga yang mengkonsumsi cairan peueut dalam piring. Jika dirasakan, rasanya agak mirip gulali.

Dalam kunjungan DeskJabar ke perajin gula aren di Kecamatan Cikadu, didampingi Kepala Satuan Pelayanan Cikadu Balai Benih Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Proivinsi Jawa Barat, Ading Setiawan.

Perajin gula aren di Cikadu banyak yang berada di sekitar lokasi Satuan Pelayanan Cikadu BBH yang juga ikut membina para perajin gula aren tersebut. Keeratan masyarakat dengan para personel Satuan Pelayanan Ckadu BBH memang tampak sangat erat.

Baca Juga: Kecamatan Cikadu Cianjur Penghasil Gula Aren (Bagian 1)

Baca Juga: Sejarah, Gula Aren Jawa Barat Dikenal Dunia Sejak Zaman Kolonial Belanda (Bagian-1)

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x