Mengutip dari kantor berita Antara, Sanny bukan satu-satunya penyelam senior yang ikut dalam misi kemanusiaan tersebut.
Hananta Tedjapawitra, rekan Sanny dari POSSI yang sudah berusia 64 tahun, juga membantu operasi SAR untuk menemukan jasad penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Baca Juga: Direktur RSUD Ini Ikuti Pencanangan Vaksinasi Sinovac Malah Terkonfirmasi Positif Covid-19
Hananta pertama kali menyelam tahun 1979 sedangkan Sanny mulai menyelam tahun 1980. Mereka berdua masih sering menyelam sampai sekarang.
Dalam misi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sanny dan Hananta sekaligus menjadi instruktur selam bagi para penyelam junior dari Polri.
Di Kapal Polisi Bisma 8001 yang menjadi posko tim penyelam Polri, Sanny dan Hananta memberikan arahan pada para penyelam junior dari Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Polda Metro Jaya, Polda Banten, Polda Jawa Barat, dan Korps Brimob.
Baca Juga: Diduga Dibunuh, Warga Asing Asal Slovakia Ditemukan Tewas di Bali
Operasi SAR Sriwijaya SJ-182 bukan operasi pencarian pesawat jatuh yang pertama bagi Sanny dan Hananta.
Sebelumnya, Sanny dan Hananta terlibat dalam operasi pencarian penumpang dan serpihan pesawat Lion Air JT-610 yang pada 29 Oktober tahun 2018 jatuh di wilayah perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Mereka juga membantu operasi pencarian dan penyelamatan saat pesawat AirAsia QZ-8501 jatuh di wilayah Laut Jawa dekat Selat Karimata pada 28 Desember tahun 2014, saat terbang dari Surabaya menuju ke Singapura.