DESKJABAR - Publik musik Indonesia sepakat jika perkembangan musik Indonesia pada era 1980-an adalah masa kejayaan.
Hampir semua genre musik yang ada di industri musik Indonesia pada era 1980-an tumbuh dan berkembang secara subur.
Rekam jejak sejarah musik Indonesia ini bisa dicirikan dengan kehadiran banyak musisi baru dari berbagai aliran musik.
Musik pop kreatif merupakan genre musik yang menjadi anak emas belantika musik Indonesia kala itu.
Nama-nama musisi pengusung aliran ini diwakili oleh Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun, Mus Mujiono, Titto Soemarsono, hingga Vina Panduwinata.
Baca Juga: Tol Getaci Kapan Beroperasi? Julukan Tol Terpanjang Akan Tersalip Tol Ini: ADA TEROWONGAN 9 KM
Pada deretan penyanyi Jazz kita mengenal penyanyi Nunung Wardiman, Vonny Sumlang, Komala Ayu, Christ Kayhatu, Henry Manuputty dan Jacky Bahasoan.
Penyanyi yang disebut terakhir merupakan penyanyi Jazz dengan penampilan dan suara yang khas.
Jacky kerap diajak bergabung dalam beberapa proyek rekaman musisi Jazz terkenal seperti Fariz RM, Christ Kayhatu bersama Nada dan Improvisasinya.
Penyanyi dengan penampilan khas berambut afro ini pernah juga membawakan salah satu lagu Soundtrack film Catatan Si Boy berjudul "Same On Me'".
Keterlibatannya dengan dunia musik berawal saat Jacky Bahasoan mendukung album Jazz keren yang memorable di tahun 1980-an dalam album Nada Dan Improvisasi bersama Christ Kayhatu, Jopie Item, Nunung Wardiman dll.
Selepas mendukun album bagus ini Zacky mencoba keberuntungannya di dunia musik Jazz dengan membuat album solo perdananya bertajuk "Gairah Baru".
Beberapa nama besar musisi Indonesia turut dihadirkan pada album pertama Jacky Bahasoan seperti Fariz RM, Oetje F Tekol, Kariem Suweileh dan Harry Soerbardja.
Melihat materi suara Jacky yang Jazzy, Fariz RM menggiring album rekaman Jacky ke unsur Jazz rock dan Jazz Funk.
Namun sayangnya, debut Jacky Bahasoan pada album pertamanya belum mencuri perhatian publik musik.
Mungkin karena lagu-lagu yang disodorkan Fariz RM sebagai music director terlalu berat untuk pendengar musik pop mainstream.
Album ini kemudian dikemas ulang dengan perubahan Judul album menjadi "Jacky," tampilan design cover pun dirubah menjadi lebih elegan.
Tidak hanya itu, dua buah lagu baru ditambahkan pada album re-package ini seperti "Berkumpul Bersama" dan "Bila" serta bonus lagu Hits yang dinyanyikan Arie Koesmiran berjudul "Ku berjanji".
Namun keberuntungan belum berpihak kepada Jacky Bahasoan. Rekaman album "Ironi" milik Henry Manuputty atau "Esok kan Masih Ada" milik Utha Likumahuwa kala itu menjadi album yang banyak dibicarakan.
Sebelum berkiprah di industri musik Indonesia, Jacky sudah lama malang melintang di panggung musik dengan bernyanyi di Pub Jaya Jakarta yang merupakan tempat lahirnya banyak penyanyi Jazz Indonesia yang salah satunya adalah Rien Djamain.
Di Era 1980-an, Jacky Bahasoan sering membawakan lagu Al Jarreau dan dianggap pas saat membawakan lagu dari penyanyi "Spain" itu.
Pada tahun 1990, penyanyi berdarah Arab ini tiba-tiba hadir dengan album mini berjudul "Kuingin" yang dirilis dibawah bendera rekaman Atlantic Record.
Dua lagi di sisi A dan dua lagu pada sisi B menjadi bukti dari masih eksis nya Jacky Bahasoan di belantika musik Indonesia.
Kecerdikannya menyiasati pasar musik Indonesia boleh diacungi jempol, empat lagu yang salah satunya berbahasa Inggris ini lebih menonjolkan musik pop kreatif.
Jika ada lagu pop yang nyerempet musim Jazz, terdapat pad lagu "Tengah Malam".
Kini rekaman album "Kuingin" Jacky menjadi salah satu rekaman musik era 1990-an yang paling banyak dicari. ***